dc.description.abstract | Keinginan untuk memiliki standar internasional, rupanya telah menjadi
sindrom yang telah menjalar baik dimasyarakat maupun di kalangan pemerintah.
Keinginan itu tumbuh hanya dengan satu alasan : untuk mengimbangi perubahan
zaman yang memasuki era globalisasi. Sektor pendidikan termasuk yang didorong
untuk bertaraf internasional. Dorongan itu bahkan dicantumkan dalam UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 50 ayat (3) yang berbunyi, “Pemerintah dan atau
pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada
semua jenjang pendidikan, untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf
internasional” (Dharma, 2007:2-3).
Bahasa Inggris adalah bahasa ilmu dan bahasa Internasional antar bangsa,
oleh karena itu penguasaan bahasa Inggris adalah sangat penting untuk siswa dalam
menghadapi era globalisasi. Dengan penguasaan bahasa Inggris yang baik, siswa dapat
memperoleh ilmu yang lebih banyak dan mudah (Aniza, 2004:3).
Pembelajaran Matematika dan Sains dalam bahasa Inggris, pembelajaran yang
materi pelajaran, proses belajar mengajar, dan penilaiannya disampaikan dalam bahasa
Inggris Jika dilihat dari sudut pelajaran dan pembelajaran, guru diwajibkan untuk
mengajar dalam bahasa Inggris, terutama di kelas bilingual (Priyono, 2007:4).
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh seseorang
di dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik melalui penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman (Thoha, 1980:65). Salah satu
alasan mengapa persepsi demikian penting dalam hal menafsirkan keadaan di sekeliling
vii
kita adalah bahwa kita masing-masing mempersepsi, tetapi mempersepsi secara
berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa terhadap
panggunaan bahasa Inggris pada pelajaran Matematika dan Sains di Sekolah Bertaraf
Internasional .
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Jember dan SMP Negeri 1
Bondowoso. Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Februari 2008. Penelitian
menggunakan Purposive Sampling dimana pemilihan sample atas dasar pemilihan
tertentu dimana sekolah yang dijadikan sampel adalah Sekolah Bertaraf Internasional.
Responden yang digunakan adalah guru Matematika dan Sains yang mengajar di kelas
SBI sebanyak 9 responden dan siswa yang berada di kelas SBI sebanyak 94 siswa.
Untuk pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, sedangkan untuk
mengetahui persepsi guru dan siswa terhadap penggunaan bahasa Inggris pada mata
pelajaran Matematika dan Sains menggunakan angket dimana angket yang disebarkan
merupakan angket tertutup yang terdiri dari 25 pertanyaan menggunakan skala likert
dengan 4 skala dengan skor 4 untuk jawaban sangat setuju, 3 untuk jawaban setuju, 2
untuk jawaban tidak setuju, dan 1 untuk sangat tidak setuju. Analisis data skor yang
diperoleh dari hasil angket dihitung dengan menggunakan persentase.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Guru Matematika dan Sains di
SMP Negeri 3 Jember 100% berpersepsi baik terhadap panggunaan bahasa Inggris pada
mata pelajaran Matematika dan Sains. Siswa SMP Negeri 3 Jember di kelas SBI
sebesar 41,33% berpersepsi baik dan sebesar 58,67% berpersepsi cukup terhadap
panggunaan bahasa Inggris pada mata pelajaran Matematika dan Sains. Sedangkan
Guru Matematika dan Sains di SMP Negeri 1 Bondowoso sebesar 50% berpersepsi
baik dan sebesar 50% berpersepsi cukup terhadap panggunaan bahasa Inggris pada
mata pelajaran Matematika dan Sains. Siswa SMP Negeri 1 Bondowoso di kelas SBI
sebesar 8,3% berpersepsi baik dan sebesar 91,7% berpersepsi cukup terhadap
panggunaan bahasa Inggris pada mata pelajaran Matematika dan Sains. | en_US |