dc.description.abstract | Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas X jurusan multimedia SMK Ibu Pakusari yang berjumlah 32
siswa. Peneliti menyusun instrumen tes dengan soal tes yang sama sebanyak 4 butir.
Pada tes I siswa diberikan soal tes dengan lembar penyelesaian kosong. Siswa
diberikan kebebasan untuk memecahkan permasalahan dengan cara mereka sendiri.
Untuk mendapatkan data kemampuan pemecahan masalah berdasarkan model Polya,
maka pada tes II, siswa diberikan lembar penyelesaian berisi petunjuk berupa
langkah-langkah penyelesaian model Polya. Lembar penyelesaian siswa dari tes I dan
II akan dianalisis berdasarkan setiap tahap model Polya. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode tes, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Pada tes I, hasil yang diperoleh adalah 100% siswa tidak melalui tahap
memahami masalah, membuat rencana penyelesaian dan menelaah kembali.
Persentase siswa dalam tingkat kemampuan pemecahan masalah yang tergolong
tinggi, sedang, dan rendah untuk tahap melaksanakan rencana penyelesaian berturutturut
sebesar 46,87%, 18,75%, dan 34,38%. Persentase siswa yang tergolong
kemampuan rendah pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian tes I masih cukup
tinggi. Hal ini dikarenakan mereka masih kurang memahami masalah sehingga untuk
melaksanakan rencana penyelesaian mereka mengalami kesulitan.
Hasil yang diperoleh pada tes II, persentase siswa dalam tingkat kemampuan
pemecahan masalah untuk tahap memahami masalah dengan kategori tinggi, sedang,
dan rendah berturut-turut sebesar 75%, 12,5%, dan 12,5%. Untuk tahap membuat
rencana penyelesaian sebesar 40,63%, 18,75%, dan 40,62%. Sedangkan untuk tahap
melaksanakan rencana penyelesaian sebesar 46,87%, 18,75%, dan 34,38%. Dan
untuk tahap menelaah kembali sebesar 37,5%, 34,385, dan 28,12%.
Dari hasil wawancara, responden menyebutkan bahwa kesulitan yang dialami
siswa untuk tes II adalah pada tahap membuat rencana dan melaksanakan rencana.
Secara keseluruhan, siswa merasa alokasi waktu yang diberikan untuk memecahkan
permasalahan kurang. Strategi yang digunakan siswa dalam memecahkan
permasalahan rata-rata menggunakan strategi dengan cara membuat model
matematika, tabel dan gambar.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan mengenai persentase siswa
SMK Ibu Pakusari jurusan multimedia dalam tingkat kemampuan pemecahan
masalah berdasarkan model Polya untuk tahap memahami masalah dengan kategori
tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut sebesar 75%, 12,5%, dan 12,5%. Untuk
tahap membuat rencana penyelesaian sebesar 40,63%, 18,75%, dan 40,62%.
Sedangkan untuk tahap melaksanakan rencana penyelesaian sebesar 46,87%, 18,75%,
dan 34,38%. Dan untuk tahap menelaah kembali sebesar 37,5%, 34,385, dan 28,12% | en_US |