Show simple item record

dc.contributor.authorMARIA ANGELINA BELITI HURINT
dc.date.accessioned2014-01-22T01:29:15Z
dc.date.available2014-01-22T01:29:15Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM060910302037
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20391
dc.description.abstractKawah ijen yang merupakan salah satu tempat penghasil belerang di Indonesia telah membawa penduduk sekitar untuk bekerja sebagai penambang belerang. Hal menarik dari Gunung Ijen selain keindahan alamnya yang menawan juga adanya penambang belerang tradisional yang menambang belerang di dasar kawah ijen. Menjadi menarik karena mereka menambang belerang masih dengan cara tradisional yaitu dengan cara dipikul dan peralatan yang digunakan juga masih sangat sederhana. Dalam kehidupan yang modern ini penambang belerang masih bertahan dengan pekerjaannya sebagai pemikul belerang, dengan medan yang berat, belum lagi asap belerang yang menyengat, mereka berjuang keras untuk kehidupannya. Dengan semangat kerja yang tinggi dan didasarkan pada nilai-nilai yang ada dalam masyarakat mereka mampu bertahan dengan pekerjaannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang etos kerja penambang belerang tradisional di kawah ijen. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah batasan etos kerja pada sikap-sikap yang mencerminkan etos kerja penambang belerang. Penelitian ini dilakukan di desa Tamansari, kecamatan Licin, kabupaten Banyuwangi, dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan interpretatif. Metode yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah wawancara secara mendalam. Dengan metode tersebut data diperoleh dari informan yang kemudian dilakukan analisa. Sumber-sumber pustaka digunakan untuk melihat secara teoritis dan memberi gambaran sebagaimana adanya. Dari hasil penelitian ini penulis dapat melihat bahwa penambang belerang di kawah ijen memilih bekerja sebagai penambang belerang karena ada nilai dasar yang mendasari mereka untuk bekerja yaitu nilai agama dan budaya. Penambang belerang ini bekerja keras karena ada nilai tanggung jawab yang besar pada keluarganya. Dengan segala resiko pekerjaan itu mereka tetap bertahan demi kehidupan keluarga mereka. Dalam pandangan agama mereka bekerja adalah sebuah kewajiban dan merupakan bagian dari ibadah yang merujuk pada rasa tanggung jawab bagi keluarga terutama untuk masa depan anak-anak mereka. Dalam budaya mereka ada ikatan emosi yang kuat dalam keluarga. Sehingga apapun yang mereka kerjakan sematamata hanya untuk keluarga dan mengutamakan pentingnya kebersamaan dalam keluarga. Terdapat perbedaan etos kerja penambang belerang yang dilihat dari curahan waktu kerja mereka. Penambang belerang yang berangkat bekerja lebih pagi memiliki semangat yang lebih besar daripada yang berangkat bekerja siang. Penambang yang berangkat bekerja lebih pagi memiliki tekad yang besar dan tidak pasrah pada kemampuan yang dimiliki. Sedangkan penambang yang berangkat bekerja lebih siang kurang ada tekad dan dalam bekerja mereka pasrah pada kekuatan yang dimiliki (tidak ngoyo). Dengan begitu kepatuhan terhadap etos kerja lebih besar penambang yang berangkat bekerja lebih pagi dibandingkan dengan penambang yang berangkat bekerja siang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060910302037;
dc.subjectBELERANG, IJENen_US
dc.titleETOS KERJA PENAMBANG BELERANG TRADISIONAL DI KAWAH IJEN ( Studi deskriptif di desa Tamansari, kecamatan Licin, kabupaten Banyuwangi )en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record