Show simple item record

dc.contributor.authorKhilwiyah Eka Putri
dc.date.accessioned2014-01-22T00:44:09Z
dc.date.available2014-01-22T00:44:09Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM082210101019
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20268
dc.description.abstractTrombosis adalah keadaan di mana terjadi pembentukan massa bekuan darah intravaskuler, yang berasal dari konstituen darah. Adanya bekuan darah pada arteri koroner dapat menyebabkan terjadinya infark miokardium yang mengakibatkan gangguan aliran darah ke jantung. Salah satu terapi penyakit thrombosis dengan menggunakan agen trombolitik. Bahan pangan seperti jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) diduga mempunyai aktivitas trombolitik dan senyawa yang berperan yaitu enzim dalam jamur tiram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jamur tiram mempunyai aktivitas trombolitik dan bagaimana perbedaannya jika dibandingkan dengan tepung cacing tanah Lumbricus rubellus, kemudian bagaimana karakter enzim tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan agen trombolitik baru dan memberikan acuan untuk produksi sediaan obat untuk pengobatan penyakit yang disebabkan karena penyumbatan pembuluh darah. Tahap awal penelitian ini adalah ekstraksi jamur tiram yang kemudian dilakukan presipitasi dengan menggunakan aseton untuk menghasilkan enzim kasar. Masing-masing ekstrak dan enzim kasar jamur tiram putih dilakukan uji aktivitas trombolitik. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas trombolitik yaitu metode Blood Clot Lysis Assay dengan % lisis bekuan darah sebagai parameter pengamatan. Karakterisasi protein dengan cara elektroforesis SDS-PAGE 10%. Pada hasil uji aktivitas trombolitik diketahui bahwa ekstrak dan enzim kasar jamur tiram mempunyai aktivitas trombolitik. Persen lisis bekuan darah untuk ekstrak ix dengan volume 100 μl; 200 μl dan suspensi cacing tanah dengan konsentrasi 0,01 g/ml tidak berbeda nyata. Sedangkan aktivitas trombolitik untuk ekstrak dengan volume 500 μl mempunyai aktivitas paling besar dan berbeda nyata dari semua perlakuan ekstrak dan suspensi cacing tanah. Untuk enzim kasar jamur tiram putih konsentrasi 0,01 g/ml memiliki aktivitas trombolitik yang tidak berbeda nyata dengan suspensi cacing tanah. Sedangkan untuk konsentrasi 0,02 g/ml dan 0,05 g/ml, mempunyai aktivitas trombolitik yang lebih besar dari suspensi cacing tanah dan berbeda nyata. Pada masing-masing konsentrasi pemberian enzim kasar, aktivitas trombolitik tertinggi terdapat pada konsentrasi 0,05 g/ml. Konsentrasi pemberian ekstrak dan enzim kasar jamur tiram putih mempengaruhi aktivitas trombolitik. Karakterisasi protein dilakukan secara elektroforesis SDS-PAGE. Gel terbuat dari poliakrilamid dari polimerisasi akrilamid dan bis akrilamid. Berat molekul dari protein jamur tiram putih yang didapatkan sebesar 45,50 kDa, 32,52 kDa, 21,09 kDa; 15,1 kDa.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082210101019;
dc.subjectEKSTRAK JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)en_US
dc.titleUJI AKTIVITAS TROMBOLITIK DAN KARAKTERISASI PROTEIN EKSTRAK JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatusen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record