IMPLEMENTASI SURAT EDARAN BUPATI JEMBER NOMOR 188/65/012/2008. TENTANG PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI DESA KEMUNING LOR, KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER ( The Implementation of The Regent’s Decicon Letter Number 188/65/012/2008 About the development of “Desa Siaga” In Kemuning Lor, Subdistrict Of Arjasa, Jember Regency)
Abstract
Desa Siaga merupakan salah satu program pemerintah dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat indonesia. Pelaksanaan Desa Siaga diharapkan akan membantu
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan bagi dirinya sendiri serta lungkungannya
mereka. Karena masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatannya
mereka sendiri dan lingkungannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk, mengetahui, mendeskripsikan,
menganalisa pelaksanaan desa siaga. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kemuning
Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini menggunakan tipe
penelitian deskriptif dengan paradigma kualitatif. Informan dalam penelitian ini
terdiri dari informan inti dan triangulasi. Penentuan informan menggunakan teknik
purposive (bertujuan). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan
menggunakan model implementasi Van Horn dan Van Meter.
Berdasarkan penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa pelaksanaan
desa siaga di Desa Kemuning Lor ini sah sampai pada tahap desa siaga kembang dan
menuju tahap paripurna. Berdasarkan dari hasil penelitian ini maka disini peneliti
mencoba memberikan saran kepada petugas pelaksana dan pihak-pihak terkait dalam
implementasi Kebijakan Desa Siaga agar mengoptimalkan kinerjanya selain itu
Sosialisasi harus terus menerus dilakukan kepada masyarakat secara jelas dan merata sehingga masyarakat mempunyai pengetahuan tentang kesehatan dan masalah yang
dihadapi beserta pemecahan sehingga dapat tercipta “Desa Kemuning Lor yang sehat.
Untuk mendukung kinerja pengurus dan kader Desa Siaga seharusnya fasilitas yang
kurang dalam poskesdes harap diperhatikan karena dengan kurangnya fasilitas jelas
akan menghambat kinerja petugas kesehatan dan kader.