PENGARUH GLISERIN TERHADAP LAJU PELEPASAN MELOKSIKAM DARI BASIS GEL CARBOPOL SECARA IN VITRO
Date
2013-12-01Metadata
Show full item recordAbstract
Meloksikam merupakan golongan obat antiinflamasi non steroid (AINS) non
selektif, yang memiliki aktivitas analgesik dan antiinflamasi yang poten dalam
penggunaan per oral. Meloksikam bekerja dengan cara menghambat biosintesis
prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi melalui hambatan cyclooxygenase
2 (COX-2) yang lebih dominan dibanding hambatan jalur COX-1. Meloksikam
memiliki efek samping perdarahan di lambung jauh lebih kecil dari NSAID non
selektif lainnya. Pemakaian obat secara oral dapat menimbulkan efek samping seperti
pendarahan saluran cerna dan gangguan pencernaan.
Penggunaan NSAID dengan sistem penghantaran transdermal dapat
mengurangi efek samping dari pemakaian obat secara oral dan mampu memberikan
efek sistemik maupun lokal. Bentuk sediaan semipadat dipilih untuk menghantarkan
meloksikam melalui sistem penghantaran transdermal dan bentuk sediaan yang
dipilih adalah gel. Gel banyak disukai karena bersifat dingin, lembut, lunak, mudah
dicuci dengan air, dan memberikan pelepasan obat lebih cepat daripada krim dan
salep. Komposisi pembawa dapat mempengaruhi pelepasan obat dari sediaan. Gel
meloksikam dibuat menggunakan basis Carbopol dan ditambah gliserin untuk
meningkatkan kelarutan meloksikam dalam sediaan. Adanya gliserin sebagai
kosolven kemungkinan dapat mempengaruhi laju pelepasan meloksikam dari basis
gel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan gliserin dengan
konsentrasi 10; 15; dan 20% terhadap sifat fisika kimia dan laju pelepasan
meloksikam dari basis gel Carbopol.
Pengujian terhadap gel yang dihasilkan meliputi evaluasi sifat fisika kimia
sediaan dan pengujian pelepasan. Evaluasi sediaan meliputi pengujian organoleptis,
pH, viskositas, daya sebar, uji sifat alir, dan pengujian homogenitas bahan aktif dalam
viii
sediaan. Uji pelepasan keempat formula dilakukan menggunakan metode paddle over
disk pada suhu 37
o
C ± 0,5
o
C dengan kecepatan putar 50 rpm. Pengujian ini dilakukan
selama 8 jam menggunakan membran selofan. Hasil pengambilan sampel pada menitmenit
yang telah ditentukan kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang
362 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil serapan yang diperoleh
kemudian digunakan untuk menghitung laju difusi meloksikam (fluks).
Berdasarkan evaluasi sediaan yang telah dilakukan, semua formula telah
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan untuk seluruh pengujian seperti uji
organoleptis yang memenuhi syarat acceptabilitas sediaan gel, uji pH (7,23 – 8,15),
uji viskositas ( 170 – 230 dPa’s), uji daya sebar ( 5,3 – 7,1 cm), dan dapat
disimpulkan bahwa gliserin mempengaruhi sifat fisika dan kimia sediaan gel
meloksikam yaitu meningkatkan pH, menurunkan viskositas, dan meningkatkan
daya sebar. Hasil pengujian pelepasan yang telah dilakukan menunjukkan
peningkatan pelepasan meloksikam yang signifikan dengan peningkatan konsentrasi
gliserin. Nilai fluks pelepasan tertinggi dihasilkan oleh gel F4 dengan konsentrasi
gliserin 20% yaitu sebesar 327,991 µg/cm
ix
2
.menit
1/2
. Jika diurutkan dari pelepasan
paling tinggi maka F4 > F3 > F2 > F1. Hasil uji statistik menggunakan One Way
ANOVA yang diikuti dengan uji LSD menunjukkan bahwa semua formula gel
berbeda secara signifikan
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]