STUDI PENGOBATAN PENDERITA VIRUS HEPATITIS B (VHB) RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT dr.SOEBANDI JEMBER
Abstract
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun (penyakit
hati kronis). Diperkirakan infeksi hepatitis B mengakibatkan 500 ribu hingga 1,2 juta
kematian per tahun karena hepatitis kronik yang berlanjut menjadi sirosis hati atau
kanker hati. Di Indonesia prevalensi hepatitis B kronik mencapai 5 hingga 10 persen
dari total penduduk, atau setara dengan 13,5 juta penderita. Seiring dengan
meningkatnya jumlah pasien VHB menyebabkan peningkatan upaya penyembuhan
dan meningkatnya jumlah obat baru yang digunakan untuk penyembuhan penyakit
tersebut. Penggunaan obat yang rasional sangat penting dalam terapi pengobatan
pasien untuk mencegah terjadinya perkembangan penyakit dari komplikasikomplikasi
termasuk
sirosis
dan
juga
kerusakan
hati
atau
gagal
hati.
Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan rancangan deskriptif yang
bersifat retrospektif. Data penelitian ini di dapat dari rekam medik rawat inap pasien
dengan VHB di RSD dr. Soebandi Jember. Analisis data pada penelian ini dilakukan
dengan melihat kesesuaian kondisi vital pasien, hasil laboratorium serta terapi yang
diberikan. Penelitian ini mengidentifikasi lima kategori rasionalitas pengobatan yaitu
tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, waspada efek samping obat, dan
interaksi obat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan jumlah yang
signifikan dari jenis kelamin pasien. Sementara pada profil usia pasien dengan usia 15
- 44 tahun cenderung lebih banyak mengalami VHB, pada profil terapi didapatkan
berturut-turut yang paling banyak adalah Stronger Neo-Minophagen C (SNMC) 26
pasien (47,27%), Hepamax 10 pasien (18,18%), Curcuma 8 pasien (14,54%),
Biocurlive 7 pasien (12,73%), Hp-Pro 6 pasien (10,90%), Hepabalance 6 pasien
(10,90%), Methioson 4 pasien (7,27%), Urdahex 1 pasien (1,82%), Lesichol 1 pasien
(1,82%), untuk pengobatan yang rasional didapatkan 32 pasien (58,18%) dan 23
pasien (41,82%) tidak rasional. Pada kategori tepat indikasi 39 pasien (70,91%), tepat
pasien 55 pasien (100%), tepat dosis 45 pasien (81,82%), efek samping obat 1 pasien
(1,82%), dan tepat obat 55 pasien (100%) dan tidak ditemukan adanya interaksi obat
yang bermakna
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]