Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Rahmawati
dc.date.accessioned2014-01-21T23:54:34Z
dc.date.available2014-01-21T23:54:34Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM060210191158
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20171
dc.description.abstractPemahaman konsep dalam matematika yang kuat akan membantu siswa untuk mengembangkan dan mempelajari konsep-konsep berikutnya agar siswa mampu mencapai tujuan diberikannya matematika untuk siswa. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh guru SMPN 4 Jember mengatakan bahwa tingkat penguasaan konsep-konsep aljabar terutama konsep aljabar dan berhitung dalam kehidupan sehari-hari masih rendah dengan ketuntasan belajar siswa 66,67% yang disebabkan siswa belum menguasai konsep-konsep secara mendalam. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah menerapkan model pembelajaran Inquiri dengan setting Cooperative Learning. Dalam pembelajaran ini siswa tidak diberi bahan ajar yang sudah selesai atau tinggal menghafal tetapi diberi persoalanpersoalan yang membutuhkan pencarian, pengamatan, dan penyimpulan oleh siswa itu sendiri (Hamalik, 1991:136), sehingga konsep akan tetanam dalam ingatan siswa melalui pengalaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Inquiri dengan setting Cooperative Learning, mengetahui aktivitas belajar siswa, aktivitas kelompok dan guru, serta mengetahui ketuntasan belajar siswa pada materi aritmatika sosial. Penelitian dilakukan di kelas VIIE SMP Negeri 4 Jember dimulai bulan september 2010 sampai dengan Desember 2010. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas siswa dan guru, kuis, tugas individu, tugas kelompok, dan tes akhir serta hasil wawancara dengan guru bidang studi dan siswa. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Inquiri dengan setting Cooperative Learning pada siklus I sebesar 86,67%, sedangkan pada siklus II sebesar 93,33%. Aktivitas belajar siswa pada siklus I ke siklus II telah mengalami peningkatan sebesar 24,35 yaitu ditunjukkan dengan besarnya prosentase secara klasikal aktivitas belajar siswa siklus I mencapai 66,58 dengan kategori aktif, pada siklus II mencapai 90,93 dengan kategori sangat aktif. Prosentase klasikal ketuntasan belajar siswa prasiklus adalah sebesar 66,67, pada pembelajaran siklus I sebesar 69,44 dan pada siklus II sebesar 83,33. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Inquiri dengan setting Cooperative Learning mampu meningkatkan pemahaman siswa pada materi Aritmatika sosial. Pembelajaran Inquiri dengan setting Cooperative Learning dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210191158;
dc.subjectPEMBELAJARAN INQUIRI ,SETTING COOPERATIVE LEARNINGen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VIIE SMPN 4 JEMBER SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2010/2011en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record