dc.description.abstract | Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian terbesar
dibanyak negara dunia. Saat ini angka kematian akibat penyakit PJK di Indonesia
menduduki peringkat ke-3 dari penyebab kematian tersering. Penyakit jantung
koroner disebabkan proses aterosklerosis, yaitu suatu penyakit arteri dengan
progresivitas lambat yang dimulai sejak awal kehidupan, jarang menimbulkan
gejala sakit, dan terus berkembang sampai terjadinya serangan jantung yang
sering berakibat fatal. Etiologi aterosklerosis bersifat multifaktorial antara lain
tingkat stress yang tinggi, kebiasaan merokok, serta kecenderungan untuk
mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi dapat menyebabkan gangguan
metabolisme lemak sehingga mengarah pada keadaan dislipidemia yang dianggap
sebagai salah satu faktor risiko utama insiden aterosklerosis
Terapi preventif dislipidemia untuk mencegah terjadinya proses
aterosklerosis dapat dilakukan dengan pemanfaatan tanaman yang ada di sekitar
kita salah satunya adalah buah pare. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
buah pare mengandung senyawa fenol, vitamin A, dan vitamin C yang dapat
membantu mencegah aterosklerosis dengan cara menguatkan dinding arteri
dengan mencegah adesi lekosit yang mengakibatkan kerusakan arteri. Selain itu,
pare juga mengandung beberapa bahan aktif yang diduga dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah, antara lain niasin (vitamin B3), vitamin C, beta karoten
(pro vitamin A), dan serat.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan potensi preventif pare dalam
meningkatkan kadar kolesterol HDL serum tikus wistar jantan yang diberi diet
aterogenik. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories dengan
rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control Group
Design. Pemilihan subjek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian
perlakuan dengan menggunakan simple random sampling. Sampel yang
digunakan adalah 25 tikus Wistar jantan berumur 8-12 minggu dengan rerata berat
120 gram yang dibagi dalam lima kelompok perlakuan, masing-masing kelompok
terdiri atas 5 ekor tikus wistar. Semua tikus kelompok P1, P2, dan P3 diberi
ekstrak pare (Momordica charantia) sesuai dosis masing-masing yaitu P1 ekstrak
pare 250 mg/kgBB peroral, P2 ekstrak pare 500 mg/kgBB peroral, P3 ekstrak pare
1000 mg/kgBB peroral, ditambah 12 ml air, diaduk, dan diberikan dengan cara
sonde. Semua tikus kelompok K+, P1, P2, dan P3 diberi diet aterogenik dengan
komposisi PPARS 65%, kolesterol 2%, minyak babi 8%, asam kolat 1%, dan
tepung terigu 24%. Sedangkan pada tikus kelompok K- hanya diberi PPARS saja
dimana kelompok ini digunakan sebagai kontrol penelitian. Evaluasi kadar
kolesterol HDL dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi kadar HDL.
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA
dengan derajat kemaknaan 95%, dilanjutkan dengan uji Least Significance
Difference (LSD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah pare dapat
meningkatkan kadar kolesterol HDL meskipun yang menunjukkan perbedaan
yang bermakna antara dosis dari masing-masing kelompok perlakuan dengan
kontrolnya. | en_US |