Show simple item record

dc.contributor.authorMega Nawaekasari
dc.date.accessioned2014-01-21T16:19:41Z
dc.date.available2014-01-21T16:19:41Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM081610101068
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20061
dc.description.abstractKesehatan gigi dan mulut merupakan masalah yang penting dan perlu diperhatikan. Permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang paling sering terjadi adalah karies dan penyakit periodontal. Karies gigi banyak terdapat di seluruh dunia, tanpa memandang umur, bangsa ataupun keadaan ekonomi. Salah satu faktor penyebab karies gigi adalah mikroorganisme terutama bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus acidophilus. Alternatif dalam mengendalikan mikroorganisme tersebut adalah penggunaan tanaman yang memiliki khasiat antibakteri. Alasan dari pemakaian tanaman sebagai obat adalah karena pengobatan dengan cara tersebut cukup aman, efektif dan murah. Salah satu tanaman di Indonesia yang berpotensi sebagai tanaman obat adalah tanaman kakao (Theobroma cacao L). Kakao memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan karena biji kakao kaya akan komponen senyawa polifenol seperti katekin, antosianin dan proantosianidin. Beberapa efek dari polifenol antara lain sebagai antimikroba, anti inflamasi, anti ulser, imunomodulator, efek anlgesik, anti trombosis, anti artherogenik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek senyawa polifenol ekstrak biji kakao terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Pada penelitian ini, digunakan tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (aquadest steril), kelompok kontrol positif (obat kumur yang mengandung chlorhexidine 0,2%) dan kelompok senyawa polifenol ekstrak biji kakao. Jumlah sampel setiap kelompok perlakuan adalah 12. Uji antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan mengukur diameter zona hambat. Hasil penelitian dilakukan uji statistik non parametrik Kruskall Wallis yang menunjukkan masing - masing kelompok perlakuan memiliki perbedaan diameter zona hambat yang signifikan. Kemudian dilanjutkan dengan uji Mann Whitney yang hasilnya menunjukkan bahwa diameter zona hambat antara kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan kelompok senyawa polifenol ekstrak biji kakao berbeda secara signifikan., dimana kelompok senyawa polifenol ekstrak biji kakao mempunyai diameter zona hambat yang paling besar. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa polifenol ekstrak biji kakao memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101068;
dc.subjectEfek Senyawa Polifenol Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L)en_US
dc.titleEfek Senyawa Polifenol Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L) terhadap Pertumbuhan Bakteri Lactobacillus acidophilusen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record