PENGARUH EKSTRAK RIMPANG KUNYIT KUNING (Curcuma domestica Val.) DENGAN PELARUT ETANOL TERHADAP PERTUMBUHAN Bacillus subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhi, DAN Shigella dysentriae
Abstract
Pemanfaatan tanaman sebagai obat menjadi bagian dari pengobatan
tradisional di seluruh dunia, karena efektif, efisien, aman, dan ekonomis. Kunyit juga
merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat tradisional
(Winarto, 2005). Aktivitas farmakologi beberapa penelitian menunjukkan, bahwa
kunyit mempunyai aktivitas sebagai antibakteri, antiinflamasi, antikoagulan, peluruh
haid, antitoksik, Rimpang kunyit mengandung berbagai zat aktif diantaranya minyak
atsiri 2-5% yang terdiri atas monoterpen dan seskuiterpen (meliputi zingiberen, alfa
dan beta-tur meron), dan Kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%,
desmetoksi kurkumin, bisdesmetoksi kurkumin), protein, fosfor, kalium, besi dan
vitamin C (Syukur dan Hernani, 2001). antioksidan, aktivitas antikanker, diare,
(Winarto, 2004; Dalimartha, 2000). Kunyit memiliki aktivitas antimikroba terhadap
Staphilococcus aureus, Listeria monocytogenes (Norajit et al, 2007).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi F.MIPA Universitas
Jember. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode difusi agar
dengan sumuran dengan kontrol positif tetrasiklin 0,01% dan kontrol negatif
Aquades. Konsentrasi yang digunakan adalah konsentrasi 5%, 10 %, 15%, 20%, 25%,
30%, 35%, 40%, 45%, dan 50%. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan. Analisis data dilakukan
dengan uji Anova menggunakan SPSS versi 11,5 dengan tingkat kepercayaan 95%
(P<0,05) untuk mengetahui adanya pengaruh daya hambat ekstrak rimpang kunyit
(Curcuma domestica Val.) terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Shigella dysentriae, kemudian dilanjutkan
dengan uji Duncan untuk menguji perbedaan diantara semua pasangan perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa Ekstrak rimpang
kunyit (Curcuma domestica Val.) mempunyai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)
sebesar 0,08% untuk pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis, bakteri Escherichia coli
pada konsentrasi 0,30%, bakteri Salmonella typhi pada konsentrasi 0,30%, dan
bakteri Shigella dysentriae sebesar 0,08%. Berdasarkan uji ANOVA (Tabel 4.14,
Tabel 4.16, Tabel 4.18, dan Tabel 4.20), dapat diketahui Bacillus subtilis, Escherichia
coli, Salmonella typhi, dan Shigella dysentriae memiliki nilai signifikansi sebesar
0,00 (P<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antar konsentrasi
ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap pertumbuhan bakteri
Bacillus subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Shigella dysentriae.
Berdasarkan hasil deskriptif ANOVA (Tabel 4.24), menunjukkan bahwa
bakteri Bacillus subtilis mempunyai rata-rata hambatan pertumbuhan sebesar 0,6267
cm, bakteri Escherichia coli sebesar 0,9556 cm, bakteri Salmonella typhi sebesar
0,8239 cm, dan bakteri Shigella dysentriae sebesar 0,5650 cm. Sehingga berdasarkan
dari nilai rata-rata hambatan pertumbuhan bakteri di atas dapat disimpulkan bahwa
daya hambat ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) lebih efektif
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli daripada bakteri Bacillus subtilis,
Salmonella typhi, dan Shigella dysentriae, dengan nilai rata-rata hambatan
pertumbuhan bakteri Escherichia coli sebesar 0,9556 cm.
Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah ekstrak rimpang kunyit
(Curcuma domestica Val.) mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri
Bacillus subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Shigella dysentriae. Ekstrak
rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) lebih efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli daripada bakteri Bacillus subtilis, Salmonella
typhi, dan Shigella dysentriae