ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR SEKTOR POTENSIAl TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2001-2009
Abstract
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah
daerah dan masyarakat mengelola bersama sumber daya yang ada dan membentuk
suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan pihak swasta untuk
menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan
ekonomi (pertumbuhan ekonomi) di wilayah tersebut. Pembangunan juga
merupakan suatu usaha dalam peningkatan khususnya ekonomi ke arah yang lebih
baik secara berkesinambungan, artinya pembangunan mengandung konsep
dinamis bukan statis. Pembangunan yang baik akan mengakibatkan tejadinya
perubahan ekonomi secara positif atau menunjukkan peningkatan, dengan
demikian infrastruktur akan semakin banyak tersedia, perusahaan akan semakin
banyak dan semakin berkembang, taraf pendidikan akan semakin tinggi dan
teknologi akan semakin meningkat. Penelitian ini difokuskan pada Kabupaten
Jember karena diwilayah ini memiliki faktor-faktor pendukung yang memadai
dalam melaksanakan pembangunan daerah terutama dalam sumber daya alamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pergeseran sektor-sektor
ekonomi di Kabupaten Jember, sektor unggulan di masa kini dan sektor unggulan
di masa yang akan datang.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif yaitu penelitian
yang menggambarkan seberapa besar peranan pergeseran sektor-sektor ekonomi,
sehingga dapat diketahui kemajuan pusat pertumbuahan ekonomi dan sektorsektor
ekonomi
di Kabupaten
Jember.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
CR (Coefisient Resuffle), LQ (Location Quotient) dan DLQ (Dynamic Location
Quotient). Metode CR digunakan untuk mengetahui berapa besar pergeseran suatu
sektro ekonomi di Kabupaten Jember; metode LQ digunakan untuk mengetahui sektor basis yang dapat dijadikan sebagai sektor unggulan terhadap pembangunan
ekonomi di Kabupaten Jember; metode DLQ digunakan untuk mengetahui
peranan sektor basis yang akan menjadi sektor prioritas dimasa yang akan datang.
Hasil analisis data yang dilakukan dengan cara metode CR menunjukkan bahwa
terdapat tiga sektor yang memiliki nilai CR lebih dari nol yang artinya sektor
tersebut bergeser menguat. Sektor yang memiliki nilai CR lebih dari nol adalah
sektor yang memberikan peranan yang lebih besar dan terus menguat terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember, sedangkan sektor yang memiliki
nilai CR tidak lebih besar dari nol merupakan sektor yang secara kontribusi selalu
melemah.
Hal ini menunjukkan bahwa suatu sektor perekonomian dapat
menyebabkan suatu daerah yang dapat menggerakkan struktur perekonomian
substantif wilayah regional yang lebih luas menjadi bagian substantifnya. Sektor
yang menguat pergeserannya antara lain adalah sektor pertanian, sektor industri
pengolahan dan sektor bangunan. Sektor-sektor yang memiliki nilai CR tidak
lebih dari nol adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik gas dan
air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan
komunikasi, sektor keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan, dan
sektor jasa-jasa. Hasil analisis data menunjukkan sektor yang tergolong dalam
sektor unggulan di Kabupaten Jember dengan memiliki nilai rata-rata LQ lebih
besar dari satu adalah sektor sektor pertanian, sektor pertambangan dan
penggalian, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasajasa.
Di tahun 2008-2009 terjadi peningkatan pada sektor bangunan yang
menunjukan nilai LQ lebih dari satu. Hal ini berbeda dengan sektor yang memiliki
nilai LQ kurang dari satu atau sektor bukan basis adalah sektor industri
pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan
restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi.
Sektor yang mampu sebagai sektor prioritas di masa yang akan datang
yang dapat meningkatkan pembangunan ekonomi di Kabupaten Jember adalah
sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih,
sektor bangunan dan sektor jasa-jasa. Untuk sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi,
serta sektor keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan untuk tahuntahun
mendatang
belum
dapat
dijadikan
sebagai
sektor
prioritas
dimasa
yang
akan
datang
karena
nilai
DLQ
nya
kurang
dari
satu.