STRATEGI MEMPERTAHANKAN USAHA KERAJINAN KUNINGAN DI CINDOGO
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: “bagaimana strategi mempertahankan
kerajinan kuningan di Cindogo?” Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah; mengetahuai strategi mempertahankan kerajinan yang dilakukan oleh para
pengrajin industri kuningan dalam produksi usaha di Desa Cindogo, Kecamatan
Tapen, Kabupaten Bondowoso.
Metode penelitian yang digunakan di sini yaitu metode deskriptif kualitatif, yang
berupaya untuk menyelidiki suatu fenomena sosial pada aspek strategi
mempertahankan kerajinan kuningan yang dilakukan oleh pengrajin. Metode
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 8 orang pengrajin
kuningan yang memiliki tempat produksi dan modal usaha (juragan) dan 4 orang
informan tambahan sebagai obyek penelitian. Selama kurang lebih 2 bulan
pengumpulan data. Sedangkan untuk penentuan informan digunakan teknik
purposive sampling, pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara
dan dokumentasi serta menguji keabsahan data dengan trianggulasi data.
Dalam strategi yang dilakukan oleh pengrajin untuk mempertahankan sebuah usaha
kerajinan kuningan sebagai sentra industri dan sebagai salah satu mata pencaharian
masyarakat pengrajin. Permasalahan yang dihadapi industri kerajinan kuningan
semenjak bergulirnya krisis hingga sekarang yaitu tingginya bahan baku kuningan,
sehingga barang yang harus dijual akan semakin tinggi. Maka yang terjadi
berkurangnya minat para pelanggan, serta berkurangnya para pengrajin industri
kuningan yang ada di Cindogo. Seperti pengrajin yang beralih ke pekerjaan lain dan
bahkan mencari pekerjaan di luar kota termasuk luar negeri.
Dari hal tersebut menjadikan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh pengrajin
dalam usahanya. Pengrajin yang masih bertahan hingga kini yang tersisa hanya 30%
pengrajin yang masih menggeluti pekerjaan kuningan. Di samping itu, bagi pengrajin
yang masih bertahan dengan kerajinan kuningan ini, mulai melakukan strategi,
upaya-upaya sebagai usaha pengrajin dalam mempertahankan kerajinan kuningan
sebagai warisan nenek moyangnya yang harus tetap dilestarikan. Sehingga pengrajin
mempertahankan usahanya dengan konsep strategi modal sosial terhadap kondisi
yang sedang mengalami penurunan ini.
Strategi mempertahankan usaha kerajinan kuningan yang dilakukan oleh pengrajin
dengan modal sosial sebagai berikut: 1) membentuk kelompok antar pengrajin; 2)
menciptakan inovasi barang dan ukiran baru; 3) kesanggupan menerima pesanan; 4)
penghematan dalam produksi; 5) tepat waktu dalam memenuhi pesanan.
Strategi yang dilakukan pengrajin untuk mempertahankan usaha kerajinan kuningan
dapat diadopsi menggunakan konsep modal sosial. Sehingga pengrajin dapat
mengembangkan kerajinan kuningan yang sudah menjadi ciri khas di Desa Cindogo
Kabupaten Bondowoso.