PENERAPAN METODE SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN KALOR DI KELAS VII-B SMP NEGERI 9 JEMBER DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2008/2009
Abstract
Penerapan Metode Simulasi dalam Pembelajaran Kalor di Kelas VII-B SMP Negeri 9 Jember Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Semester Genap Tahun Ajaran 2008/2009; Rhys Mauludin A, 040210102073; 2009: 43 halaman; Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Hasil observasi awal pada proses belajar mengajar fisika di kelas VII SMP
Negeri 9 menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah dan
hanya mencapai 60%, hal ini tampak pada kelas VII-B. Adapun guru bidang studi
fisika juga mengatakan bahwa beberapa aktivitas siswa dalam proses belajar
mengajar yang masih tergolong rendah adalah sebagai berikut: 1). banyaknya siswa
yang tidak hadir 2). siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru saat proses
belajar mengajar berlangsung. Selain itu, secara umum nilai ujian semester ganjil
tahun pelejaran 2008/2009 yang rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran fisika hanya mencapai 50%. Salah satu metode yang relevan diterapkan
dalam pembelajaran fisika adalah metode simulasi. Metode simulasi merupakan salah
satu metode yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan keterampilan siswa
(keterampilan mental dan fisik maupun teknis). Berdasarkan hal tersebut maka
dilakukan penelitian tentang pembelajaran, dengan tujuan sebagai berikut: (1)
mengkaji aktivitas belajar siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran kelor dengan menggunakan motode simulasi di SMP Negeri 9 Jember; (2) mengkaji ketuntasan hasil belajar siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran kelor dengan menggunakan motode simulasi di SMP Negeri 9 Jember.
Penelitian ini dilakukan di kelas VII-B SMP Negeri 9 Jember yang didasarkan
pada permasalahan proses belajar mengajar yang terjadi, yaitu rendahnya aktivitas
dan ketuntasan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah “penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research)”. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan post-test. Analisis data
menggunakan: (1) analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan secara kualitatif maupun
kuantitatif data hasil penelitian; (2) prosentase aktivitas belajar untuk mengetahui
peningkatan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada siklus I dan siklus II;
(3) prosentase ketuntasan hasil belajar untuk mengetahui peningkatan ketuntasan
hasil belajar siswa antara pembelajaran pada siklus I dan siklus II.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan secara
kualitatif maupun kuantitatif data hasil penelitian. Data hasil observasi yang
memperlihatkan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa sebelum dilaksanakan
perlakuan hanya mencapai 60%, sedangkan aktivitas belajar siswa sesudah
dilaksanakan perlakuan telah mengalami peningkatan yaitu ditunjukkan dengan
besarnya prosentase secara klasikal aktivitas belajar siswa secara individu mencapai
73,41% dan aktivitas belajar siswa secara kelompok mencapai 66,56%. Pada siklus II
aktivitas belajar telah mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan besarnya
prosentase secara klasikal aktivitas belajar siswa secara individu meningkat menjadi
89,01% dan aktivitas belajar siswa secara kelompok meningkat menjadi 85,61%. Jadi
dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II secara
keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan
sebelum adanya perlakuan. Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa sebelum adanya
perlakuan adalah sebesar 50%, pada pembelajaran siklus I sebesar 59,09% dan pada
siklus II sebesar 88,64%. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada
siklus I dan siklus II secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya perlakuan.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) penerapan metode simulasi dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan
kalor kelas VII-B di SMP Negeri 9 Jember semester genap tahun ajaran 2008/2009;
(2) penerapan metode simulasi dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan kalor kelas VII-B di SMP Negeri 9 Jember semester genap tahun ajaran 2008/2009.