PENJUALAN SENJATA MILITER AMERIKA SERIKAT KE ARAB SAUDI PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN BARACK HUSEIN OBAMA
Abstract
Amerika Serikat pada masa pemerintahan Presiden Barack Husein Obama
berhasil membuat kesepakatan kontrak penjualan senjata dengan nilai yang tercatat
sebagai nilai penjualan senjata terbesar sepanjang sejarah penjualan senjata asing
Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan
kontrak penjualan senjata senilai $60 milyar dengan Arab Saudi yang akan mengikat
Arab Saudi dalam hubungan ketergantungan dengan Amerika Serikat selama 15-20
tahun kedepan. Penjualan senjata militer Amerika Serikat ke Arab Saudi ini akan
membawa dampak positif bagi perekonomian dan hegemoni Amerika Serikat di
kawasan Timur Tengah. Kontrak kesepakatan ini akan melibatkan lebih dari 600
kontraktor produsen senjata militer di 44 negara bagian Amerika Serikat dan akan
menciptakan lapangan pekerjaan dengan kurang lebih menyerap 75000 pekerja serta
akan menyumbangkan $3,5 milyar pada ekonomi tahunan Amerika Serikat. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan Amerika
Serikat pada masa Pemerintahan Presiden Barack H. Obama agar Arab Saudi
membeli persenjataan militer dari Amerika Serikat. Cara yang dilakukan Amerika
Serikat akan membenarkan dan melegitimasi terjadinya penjualan senjata militer
Amerika ke Arab Saudi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan Amerika Serikat
agar Arab Saudi membeli persenjataan militer dari Amerika Serikat di bawah
Pemerintahan Presiden Barack Husein Obama adalah dengan cara membentuk isu
Iranophobia. Amerika Serikat membentuk isu Iranophobia dengan membesarbesarkan
tentang isu ancaman nuklir Iran, ancaman militer Iran, ancaman sunnisyiah,
dan
keterlibatan
Iran
dalam
rencana
pembunuhan
Duta
Besar
Arab
Saudi
Ade
Al-Jubaer.
Penyebaran isu Iranophobia dilakukan Amerika Serikat melalui
sosialisasi, wacana, dan justifikasi yang melibatkan elit-elit dan media-media dari
Amerika Serikat. Pembentukan isu Iranophobia ditujukan untuk mempengaruhi
persepsi Arab Saudi terhadap Iran. Isu Iranophobia akan membentuk identitas Iran
sebagai sumber instabilitas dikawasan Teluk. Kondisi kawasan yang tidak stabil
karena ancaman dari Iran akan mendorong Arab Saudi untuk meningkatkan
pertahanan militernya dengan membeli senjata dari Amerika Serikat.