PERBEDAAN WAKTU PENGISIAN GIPS KERAS TIPE III PADA MODEL CETAKAN ALGINAT DAN ALGINAT CAMPURAN TERHADAP DIMENSI LUAS MODEL KERJA
Abstract
Bahan cetak berfungsi sebagai reproduksi negatif jaringan rongga mulut.
Bahan cetak yang sering digunakan yaitu bahan cetak alginat. Bahan cetak alginat
yang ditambah pati ubi kayu dapat mengurangi resiko sineresis model cetakan
alginat campuran yang ditunda pengisiannya. Model cetakan alginat campuran
mempunyai nilai elastisitas lebih besar dibanding model cetakan alginat setelah gaya
regang dibebaskan. Hal tersebut dimungkinkan model cetakan alginat campuran
yang diisi segera menghasilkan model kerja yang masih baik. Pengisian segera,
penundaan pengisian 10 menit pada udara terbuka, dan penundaan 1 jam dengan
kelembaban relatif 100% kemungkinan adalah penanganan waktu pengisian model
cetakan alginat. Model cetakan alginat campuran yang diisi dengan ketiga waktu
tersebut belum diketahui dimensi luas model kerja yang dihasilkan. Hal tersebut
mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan waktu
pengisian gips keras tipe III pada model cetakan alginat dan alginat campuran
terhadap dimensi luas model kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dimensi
luas model kerja yang masih baik pada ketiga waktu pengisian tersebut dan waktu
penundaan pengisian yang baik pada kedua model cetakan. Manfaat penelitian ini
yaitu: mengetahui waktu penundaan pengisian yang baik bagi klinisi selama
penundaan model cetakan alginat dan alginat campuran untuk menghasilkan model
kerja yang dapat mewakili jaringan rongga mulut secara baik serta bahan cetak alginat campuran dapat menghemat penggunaan bahan cetak alginat yang cukup
mahal.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris. Rancangan
penelitian dengan Postest only control group design. Penelitian ini dilakukan di
laboratorium Prostodonsia FKG UNEJ. Besar minimal sampel yang diambil dari
selektif sampling yaitu 6 sampel. Bahan cetak terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
kelompok I berupa model cetakan diisi segera, kelompok II berupa model cetakan
diisi setelah 10 menit di udara terbuka, dan kelompok III berupa model cetakan diisi
setelah 1 jam dengan kelembapan relatif 100%. Data hasil penelitian dilakukan uji
One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf kemaknaan 95%
(α=0,05).
Model cetakan alginat dan alginat campuran yang diisi segera menghasilkan
selisih luas model kerja yang bermakna dibanding model master (P<0.05). Model
cetakan alginat dan alginat campuran yang ditunda pengisian 10 menit pada udara
terbuka dan 1 jam dengan kelembaban relatif 100% menghasilkan selisih luas model
kerja yang tidak bermakna dibanding model master (P>0.05). Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu pengisian segera kedua model cetakan belum menghasilkan
dimensi luas model kerja secara baik. Penundaan pengisian 10 menit di udara
terbuka dan 1 jam dengan kelembaban relatif 100% kedua model cetakan
menghasilkan dimensi luas model kerja secara baik untuk mewakili replika jaringan
rongga mulut.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2095]