dc.description.abstract | Maloklusi adalah oklusi yang menyimpang dari normal yang dapat
menyebabkan kelainan fungsi dan kelainan komunikatif seperti bicara dan estetik.
Salah satu cara menentukan tingkat keparahan maloklusi adalah dengan metode HLD
yaitu cara pengukuran awal yang digunakan untuk menentukan derajat keparahan
maloklusi. HLD merupakan indek yang sederhana, obyektif, reproducible dan
penilaian maloklusi dapat dilakukan langsung pada subyek yang diteliti atau pada
model gigi tanpa menggunakan alat khusus. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember angkatan tahun 2003/2004 adalah subyek dari penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi maloklusi dan untuk
mengetahui kebutuhan perawatan maloklusi yang ditentukan dengan indek HLD pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember angkatan 2003/2004.
Jenis penelitian ini adalah observasi klinis. Penelitian dilakukan pada bulan
Maret – April 2007. Besar subyek penelitian berdasarkan porposive sampling adalah
87 model yang diambil dari laboratorium Orthodonsia FKG UNEJ. Prosedur
penelitiannya, model gigi tersebut ditentukan garis median, relasi gigi kaninus dan
relasi gigi molar pertama kemudian melakukan pemeriksaan dengan mengukur model
studi yang telah ada dengan indek HLD. Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan
dan dilakukan perhitungan, kemudian dilakukan analisa deskriptif untuk mengetahui
tingkat keparahan maloklusi dan kebutuhan perawatan orthodonsi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi maloklusi pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember angkatan 2003/2004
berdasarkan indek HLD adalah sebesar 88,5% sedangkan kebutuhan perawatan
orthodonsinya adalah 39,1 %. | en_US |