UPAYA MENGURANGI KETERGANTUNGAN TERHADAP NARKOBA MELALUI TERAPI KELOMPOK
Abstract
Penyalahgunaan narkotika pada kelompok remaja semakin
mengkhawatirkan, jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
kuantitas dan terjadi tidak hanya pada remaja-remaja yang berdomisili di kotakota
besar, melainkan sudah pada tingkat kota/kabupaten, salah satunya adalah
Kabupaten Jember. Pengguna narkoba di Kabupaten Jember didominasi oleh para
remaja dengan latar belakang pendidikan sebagai mahasiswa maupun pelajar
sekolah tingkat menengah. Menyikapi situasi ini, maka upaya rehabilitasi bagi
para remaja pengguna narkoba pun merupakan satu prioritas utama bagi
kabupaten Jember, guna menghindari semakin rendahnya indeks pembangunan
manusianya. Memang, apabila dibandingkan dengan kota-kota lain seperti
surabaya dan malang, ketersediaan pusat rehabilitas narkoba di Kabupaten Jember
masih jauh dari mencukupi. Menyikapi kondisi yang kurang menguntungkan
tersebut, maka berdasarkan kepada inisiatif beberapa individu mencoba
membentuk sebuah kelompok yang beranggotakan para pecandu narkoba yang
ingin menghilangkan atau mengurangi ketergantungan terhadap obat-obatan
terlarang tersebut. Kelompok tersebut merupakan satu-satunya kelompok yang
dapat diidentifikasi, sebagai sebuah kelompok khusus dengan tujuan positif yaitu
mengurangi atau berhenti dari ketergantungan terhadap narkoba secara mandiri.
Kelompok ini bersifat tertutup dan tidak dapat dimasuki oleh sembarang orang.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya
mengurangi ketergantungan terhadap narkoba melalui terapi kelompok. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya mengurangi
ketergantungan terhadap narkoba melalui terapi kelompok. Manfaat dari
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan
strategi intervensi kelompok bagi individu-individu yang ingin mengurangi
ketergantungan terhadap narkoba. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah bahwa ketergantungan narkoba merupakan bentuk perilaku
dari para anggotanya, yang disebabkan oleh ketidakharmonisan didalam keluarga,
pengaruh pergaulan dengan teman sebaya, serta dorongan dalam diri untuk
memperoleh tantangan. Ketergantungan terhadap narkoba ternyata dapat
dikurangi dan disembuhkan melalui terapi kelompok. Kelompok sebagai sebuah
media terapi, mampu melaksanakan fungsinya dengan baik untuk memfasilitasi
partisipasi dan aspirasi para anggotanya. Melalui partisipasi tersebut, maka
seluruh anggota kelompok dapat terlibat untuk bersama-sama membangun
kelompok, mulai dari merumuskan kontrak kerja, menyusun tujuan terapi,
menyusun rencana terapi, mengidentifikasi karakteristik anggota,
mengembangkan kelompok, serta melakukan evaluasi dan terminasi.