dc.description.abstract | Sebagai akibat dari semakin meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan,
angka harapan hidup orang Indonesia meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Tak
pelak, ancaman penyakit degeneratif di Indonesia menjadi kekhawatiran tersendiri.
Proses menua sendiri sebenarnya merupakan sebuah proses alamiah, namun
kenyataan di masyarakat menunjukkan bahwa proses ini seringkali diiringi oleh
dampak yang kurang menggembirakan karena menurunnya fungsi organ tubuh dan
munculnya penyakit, seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Dari seluruh
penyakit yang menyerang lansia, penyakit kardiovaskular menempati urutan paling
atas. Lansia hendaknya sedapat mungkin diupayakan untuk tetap sehat sehingga
dapat menjalani hari tua dengan baik dan mandiri, sehingga tidak menjadi beban
keluarga dan masyarakat, tetap produktif dan dapat terus melanjutkan hidup dengan
baik. Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan informasi potensi buah alpukat
sebagai solusi karena sarat akan kandungan lemak tidak jenuh tunggal MUFA.
Apalagi, Indonesia merupakan negara penghasil alpukat terbesar ke-4 di dunia.
Metode penulisan yang digunakan ialah deskriptif dengan penelusuran
pustaka. Data dikumpulkan dari berbagai buku, disertasi, jurnal, majalah artikel,
bidang kedokteran maupun gizi yang berkaitan dengan topik. Data dikaji dan
diperbandingkan dengan berbagai informasi yang ada untuk memperoleh informasi
dengan komposisi baru yang mengarah kepada pemecahan masalah, sehingga
memenuhi tujuan penulisan karya tulis ini.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa MUFA disebutkan dapat mencegah
penyakit jantung koroner dan stroke. Hal ini karena MUFA mampu mencegah
progresivitas aterosklerosis dengan cara menurunkan kadar LDL, trigliserida dan
VLDL, meningkatkan konsentrasi HDL, dan menurunkan kolesterol dalam darah.
MUFA bermanfaat
untuk manajemen diabetes dan pencegahan penyakit
kardiovaskuler. MUFA dapat membantu penderita diabetes melitus tipe 2 dengan meningkatkan sensitivitas insulin (meningkatkan kemampuan tubuh untuk
menggunakan insulin). Pemberian nutrisi yang mengandung tinggi MUFA memiliki
kelebihan dibandingkan dengan diet tinggi PUFA, diet rendah lemak, dan diet
tinggi karbohidrat. Risiko hipertensi berbanding terbalik dengan diet tinggi MUFA
karena MUFA menurunkan risiko terjadinya aterosklerosis. Diet sangat tinggi
MUFA (30% energi dari MUFA) dapat menurunkan secara signifikan tekanan
sistolik sebesar 6 mmHg dan tekanan diastolik sebesar 6 mmHg pada pasien yang
terkena diabetes mellitus tipe 2 (NIDDM).
Dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa buah alpukat:berpotensi dalam
menurunkan risiko penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke pada lansia di
Indonesia karena memiliki kandungan MUFA yang tinggi, yang memiliki
kemampuan untuk: 1). Menurunkan risiko aterosklerosis pada lansia pada
umumnya melalui mekanisme penurunan kadar LDL, trigliserida, VLDL, dan
kolesterol, serta peningkatan konsentrasi HDL dalam darah oleh MUFA, yang
banyak terkandung dalam buah alpukat. 2). Menurunkan risiko aterosklerosis pada
lansia dengan diabetes melitus tipe 2 melalui mekanisme peningkatan sensitivitas
insulin. Diet tinggi MUFA juga memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan
diet yang lain, yaitu diet tinggi PUFA, diet rendah lemak, dan diet tinggi
karbohidrat, yang diterapkan pada penderita diabetes melitus tipe 2. 3).
Menurunkan risiko hipertensi, sebagai faktor risiko dominan terhadap terjadinya
PJK dan stroke, melalui mekanisme penurunan risiko aterosklerosis oleh MUFA.
Melalui karya tulis ini, disarankan agar informasi ini dapat dipromosikan
kepada masyarakat (khususnya lansia) mengenai potensi buah alpukat dalam
menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Selain itu, karya tulis ini
sebaiknya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pemanfaatan buah
alpukat sebagai makanan tambahan yang sehat baik bagi penderita jantung koroner,
stroke, diabetes melitus tipe 2, maupun penderita hipertensi pada tempat pelayanan
kesehatan. Lebih jauh, hendaknya mekanisme MUFA dalam meningkatkan
kesehatan lansia dapat dikaji lebih mendalam dengan penelitian-penelitian lebih
lanjut. | en_US |