HUBUNGAN KECEMASAN SEBELUM UJIAN AKHIR BLOK DUA BELAS TERHADAP NILAI UJIAN AKHIR BLOK DUA BELAS MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER ANGKATAN 2006
Abstract
Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia memperingatkan
adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil
tindakan untuk mengatasi ancaman (Kaplan,2007:579). Kecemasan cenderung
menghasilkan kebingungan dan distorsi persepsi, tidak hanya pada ruang dan
waktu tetapi pada orang dan arti peristiwa. Distorsi tersebut dapat mengganggu
belajar dengan menurunkan kemampuan memusatkan perhatian, menurunkan
daya ingat, dan mengganggu kemampuan untuk menghubungkan satu hal dengan
hal lain yaitu, untuk membuat asosiasi (Kaplan,2007:581).
Kecemasan merupakan keadaan tegang yang memotivasi kita untuk
berbuat sesuatu (Corey,2005:17). Jika mahasiswa dalam menghadapi ujian,
mereka dapat mengendalikan tegangan saat menghadapi ujian, dan tetap tenang,
maka tidak ada hal yang menghambatnya, setidaknya dari dalam dirinya ia sudah
dapat menguasai kondisinya sendiri. Tapi jika mahasiswa memiliki perasaan takut
akan kegagalan atau merasa panik dalam ujian, walaupun ia memiliki motivasi
untuk berprestasi, tetap saja mahasiswa akan mengalami kesulitan untuk dapat
meraih prestasi yang maksimal (Prasetyo,2004:1).
Sejak tahun 2006 kurikulum Pendidikan Dokter FK Unej diselenggarakan
berdasarkan paradigma baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES
dengan PBL sebagai metode pembelajarannya.
Sehingga angkatan 2006 merupakan angkatan pertama yang mengikuti
metode ini. Sekarang angkatan 2006 sudah menginjak semester keempat akhir yaitu blok dua belas. Pada blok dua belas peserta didik juga akan menjalani proses
belajar melalui diskusi, tutorial, kuliah, latihan ketrampilan medik, praktikum
laboratorium, belajar mandiri, observasi di masyarakat secara langsung dan
lembaga pelayanan kesehatan (Pedoman Akademik Fakultas Kedokteran
Universitas Jember,2006:4-5), sehingga tidak menutup kemungkinan mahasiswa
semester empat blok dua belas akan tetap mengalami kecemasan.
Salah satu faktor yang bisa mencetuskan terjadinya kecemasan yaitu ujian
akhir blok dua belas, karena memegang presentase terbesar pada penilaian akhir
blok dua belas.
Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya kecemasan, tingkatan kecemasan dan mengetahui
hubungan kecemasan sebelum ujian akhir blok dua belas terhadap nilai ujian akhir
blok dua belas Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember Angkatan
2006. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan bahan masukan
bagi civitas akademika di Universitas Jember untuk dapat meningkatkan prestasi
akademiknya diperguruan tinggi serta diharapkan adanya pendekatan psikologis
untuk mengantisipasi dan mengurangi terjadinya kecemasan kepada ujian-ujian
blok lainnya.
Jenis penelitian ini adalah Analitik Cross Sectional Penelitian ini
dilakukan di Ruang Kuliah I Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada bulan
Juli 2008.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak ada kecemasan sebanyak 37
responden dari 45 jumlah total responden dengan persentase 82% dan pada
kategori cemas terdapat 8 responden dari 45 jumlah total responden dengan
persentase 18%
. Dan responden tidak lulus terdapat 18 responden dari 45 jumlah
total responden dengan persentase 40%, kategori lulus terdapat 27 responden dari
45 jumlah total responden dengan persentase 60%. Dari hasil analisis uji statistik
menunjukkan bahwa hasil yang tidak signifikan dari Chi-Square sebesar 0,5243
dan sesuai Sugiyono(2004:21) bahwa ketentuan signifikasi hipotesa bila dibawah atau sama dengan 0,05 data yang diuji adalah tidak signifikan sehingga Ho
ditolak.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan yang
signifikan antara kecemasan sebelum ujian akhir blok dua belas terhadap nilai
ujian akhir blok dua belas mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember
angkatan 2006.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1506]