PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERBANDINGAN DI KELAS V SDN PLALANGAN 02 KALISAT KABUPATEN JEMBER TAHUN AJARAN 2009/2010
Abstract
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran sampai saat ini peran guru sebagai subjek pembelajaran dan hanya sebagai transfer pengetahuan. Guru masih menggunakan sistem konvensional, guru terlalu mendominasi kelas sehingga keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang.
Penerapan pembelajaran model Problem Posing ini dapat menimbulkan kondisi belajar yang dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mengajukan suatu masalah, sehingga aktivitas siswa dapat meningkat. Aktivitas ini berdampak pada kemampuan siswa dalam mengerjakan soal. Kesalahan yang dialami dalam mengerjakan soal dapat teratasi.
Penelitian ini dilakukan di SDN Plalangan 02 Kalisat dan pengambilan data dilakukan pada tanggal 15 Februari 2010 sampai dengan 06 Maret 2010. Adapun subjek penelitian adalah siswa Kelas V. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, wawancara dan tes. Data yang dikumpulkan yaitu aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung dan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pelaksanaan pembelajaran model
Problem Posing pada pokok bahasan perbandingan terlaksana dengan lancar.
Penelitian ini terdiri atas 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 2 kali
pembelajaran. Aktivitas siswa secara klasikal mengalami peningkatan dibandingkan
pembelajaran sebelumnya. Persentase keaktifan siswa secara klasikal adalah 51,67%
pada pembelajaran I dan meningkat menjadi 60% pada pembelajaran II di siklus I,
68,33% pada pembelajaran III serta mencapai 80,42% pada pembelajaran IV siklus
II. Kesulitan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung antara lain terdapat beberapa siswa yang sulit berinteraksi dengan teman-temannya, kurang berpartisipasi dan cenderung pasif.
Prosentase kesalahan siswa pada siklus I adalah 9,88% dan 6,13% pada siklus
II. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesalahan siswa mengalami penurunan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model Problem Posing pada pokok
bahasan perbandingan cukup optimal untuk mengurangin tingkat kesalahan siswa.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.