dc.description.abstract | Latar Belakang. Pemulung sampah yang memiliki penghasilan Rp. 10.000
per/hari masih bisa melangsungkan kehidupan seperti memenuhi kehidupan dalam
sehari-hari baik itu sandang, pangan, papan, terutama dalam bidang pendidikan. Jika
kita lihat dari penghasilan pemulung diatas, sangat tidak memungkinkan kalau
seorang pemulung dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang SMA. Karena hal
tersebut membutuhkan biaya yang sangat banyak. Akan tetapi pada kenyataannya
para pemulung yang berada di TPA Pakusari sebagian besar dapat menyekolahkan
anaknya ke jenjang yang lebih baik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Jenis penelitian
deskriptif. Arah penelitian ini mengenai strategi bertahan hidup keluarga pemulung di
Lingkungan TPA Pakusari. Metode analisa yang digunakan berdasarkan triangulasi
sumber.
Hasil analisa yang didapat bahwa terdapat strategi pemenuhan kebutuhan
hidup dalam keluarga pemulung adalah sebagai berikut: pengelolaan penghasilan
yaitu, pemulung menekan biaya pengeluaran dan menghindari resiko pengeluaran
berlebihan; diversifikasi yaitu, pekerjaan sampingan diluar jam kerja sebagai
pemulung dan adanya anggota keluarga yang ikut bekerja agar dapat membantu
pendapatan keluarga serta pemanfaatan jaringan sosial yaitu, merupakan suatu bentuk
hubungan kekerabatan antara pemulung, tetangga, pengepul, dan pihak TPA Pakusari
sehingga terdapat hubungan timbal balik seperti halnya tolong menolong, pinjam
meminjam uang dan saling ketergantungan antar satu dengan yang lain dalam
kehidupannya . | en_US |