Show simple item record

dc.contributor.authorDita Nur Ekasari
dc.date.accessioned2013-11-30T06:26:13Z
dc.date.available2013-11-30T06:26:13Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM091610101094
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1953
dc.description.abstractPerawatan ortodonsi menggunakan braket yang direkatkan ke gigi dan bertujuan untuk mendapatkan penampilan dentofasial yang menyenangkan secara estetika. Berbagai macam semen berbasis resin telah banyak dikembangkan untuk merekatkan braket ortodonsi ke gigi, salah satunya resin komposit. Prosedur perekatan braket ke gigi dengan resin komposit umumnya melalui beberapa tahapan atau yang dikenal dengan bahan adhesif total-etch, dimulai dari pencucian gigi dengan pumice dan cryet, pencucian dengan air, pengeringan dengan air spray dental unit, pengolesan etsa asam fosfor 37%, pengolesan bahan bonding atau primer, kemudian pengolesan resin komposit. Akan tetapi seiring perkembangan jaman telah ditemukan bahan adhesif self-etch yang lebih menyederhanakan waktu dan tahapan kerja, yaitu penggabungan etsa asam fosfor dan bahan bonding atau primer dalam satu kemasan, kemudian diikuti dengan pengolesan resin komposit pada braket yang akan dilekatkan pada gigi. Kekuatan tarikadalah kuat rekat tarik atau kemampuan benda untuk bertahan saat menerima gaya tarik dan gaya berasal dari arah tegak lurus terhadap permukaan benda tersebut, contohnya saat terjadi gaya tarik ke arah labial ataupun bukal pada gigi yang digerakkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan tarik dan bahan adhesif yang paling baik antara bahan adhesif total-etch dengan bahan adhesif self-etch pada bonding braket ortodonsi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan the post test group design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan Laboratorium Ilmu Bahan dan Material Fakultas Teknik Metalurgi Institut Teknologi viii viii Surabaya.Sampel yang digunakan adalah gigi premolar pertama rahang bawah yang telah diekstraksi dengan kriteria mahkota bersih, tidak terdapat karies dan tumpatan pada bagian bukal gigi, serta tidak terdapat kelainan email. Penelitian terdiri dari dua kelompok perlakuan, yaitu kelompok bahan adhesif total-etch dan bahan adhesif self-etch. Kelompok bahan adhesif total-etch melalui beberapa tahapan, diantaranya pengolesan etsa asam fosfor 37%, pengolesan bahan bonding/primer Transbond XT Primer, dan pengolesan bahan resin komposit Transbond XT Adhesive Paste. Kelompok bahan adhesif self-etch menggabungkan etsa asam fosfor dan bahan bonding atau primer dalam satu kemasan yaitu bahan adhesif self-etch Ideal 1 diikuti dengan pengolesan bahan resin komposit bahan resin komposit Transbond XT Adhesive Paste pada permukaan email gigi. Kedua kelompok dilakukan penyinaran dengan Visible Light Cured selama 40 detik dengan 10 detik pada masing-masing sisi oklusal, mesial, servikal, dan distal braket dengan jarak jarak penyinaran sampai menempel permukaan braket dan membentuk sudut 450. Tiap kelompok gigi dimasukkan dan difiksasi dalam pipa PVC dengan menggunakan Self Cured Acrylic dengan permukaan bukal menghadap ke atas dan posisi gigi terletak di tengah-tengah pipa PVC.Semua sampel yang akan diuji direndam terlebih dahulu dalam larutan saline steril 0,9% dan dimasukkan dalam inkubator pada suhu 370C. Tes uji kekuatan tarik dilakukan dengan menggunakan alat Torsee’s Digital System Universal Testing Machine dengan alat bantu tarik. Hasil dari Torsee’s Digital System Universal Testing Machine yang keluar berupa kekuatan tarik (P) dalam kgf/cm2, gaya (F) dalam satuan kgf dan luas dari permukaan braket yang menempel pada permukaan gigi (A) dalam cm2.Hasil penelitian diuji menggunakan uji parametrik t-test. Hasil analisis statistik penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada pengukuran kekuatan tarik bahan adhesif total-etch dengan bahan adhesif self-etch pada bonding braket ortodonsi (t-test p< 0,05). Bahan adhesif ix ix total-etch melalui tahapan pengetsaan asam fosfor 37% dapat menimbulkan resin tags yang dalam dan jelas sehingga dapat meningkatkan kekuatan tarik braket pada gigi. Kesimpulan menunjukkan bahwa kekuatan tarik dengan teknik penelitianbahan adhesif total-etch lebih kuat secara bermakna dibandingkan dengan bahan adhesif self-etch pada bonding braket ortodonsi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101094;
dc.subjectAdhesif Total-Etch, Adhesif Self-Etch, Bonding Braket Ortodonsien_US
dc.titlePERBEDAAN KEKUATAN TARIK BAHAN ADHESIF TOTALETCH DENGAN BAHAN ADHESIF SELF-ETCH PADA BONDING BRAKET ORTODONSIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record