PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI IBU RUMAH TANGGA UNTUK BEKERJA (Studi Kasus pada Pekerja Wanita Di PTP Nusantara X (Persero) Desa Candijati Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember) Tahun 2005
Abstract
Beraneka ragamnya kebutuhan hidup keluarga, memotivasi wanita sebagai
ibu rumah tangga untuk bekerja mencari tambahan pendapatan, membantu suami
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, terutama keluarga dengan kondisi
sosial ekonomi yang rendah, sehingga keikutsertaan istri dalam mencari nafkah
sangat membantu untuk menambah pendapatan keluarga. Berdasarkan latar
belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh yang signifikan dari kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap motivasi
ibu rumah tangga untuk bekerja (studi kasus pada tenaga kerja wanita di PTP
Nusantara X (persero) Unit Industri bobbin desa Candijati Kecamatan Arjasa
Kabupaten Jember). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif, dengan penentuan daerah penelitian secara purposive di PTP
Nusantara X (persero) unit industri bobbin. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode angket. Metode penentuan responden adalah simple
random sampling sebanyak 84 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis inferensial yang digunakan
meliputi regresi linier berganda, uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kondisi sosial ekonomi keluarga (pendapatan, pendidikan dan jumlah
tanggungan keluarga) secara simultan berpengaruh terhadap motivasi ibu rumah
tangga untuk bekerja. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan Fhitung sebesar
70,443 > Ftabel sebesar 2,72 dan a = 0,05 > sig = 0,000 dan koefisien determinasi
(rsquare) sebesar 72,5 %, yang berarti variabel kondisi sosial ekonomi keluarga
(tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga),
memberikan sumbangan sebesar 72,5 % terhadap motivasi ibu rumah tangga
untuk bekerja. Besarnya proporsi sumbangan variabel tingkat pendapatan (X1)
sebesar 28,45%, tingkat pendidikan (X2) sebesar 21,99% dan jumlah tanggungan
keluarga (X3) sebesar 22,07%, sehingga dengan demikian proporsi sumbangan
terbesar diberikan oleh variabel tingkat pendapatan (X1) sebesar 28,45 %.