dc.description.abstract | Lingkungan pesisir yang buruk bisa diamati dari aspek yang mempengaruhi
kualitas pemukiman seperti fasilitas MCK. Desa Kalibuntu berada di kecamatan
Kraksaan kabupaten Probolinggo menjadi salah satu objek pembangunan MCK
tujuannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena keterbatasan fasilitas
tersebut selama ini. Harapannya warga bisa memanfaatkan MCK dan tidak perlu
lagi melakukan aktivitas membuang hajat sembarangan dan mendorong
masyarakat untuk peduli serta tanggung jawab terhadap lingkungan tempat
tinggalnya. Namun sekian lama dilaksanakan ternyata masih ada masyarakat yang
kurang memanfaatkan hasil pembangunan dengan optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rasionalitas kelompok sasaran
program pembangunan MCK lingkungan pesisir desa Kalibuntu Kecamatan
Kraksaan Kabupaten Probolinggo mulai dari tiga tahapan pembangunan yaitu
perencanaan pelaksanaan, dan pemeliharaan maupun pemanfaatan. Dan teorinya
menggunakan teori rasionalitas tindakan sosial dari Max Weber.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik penentuan
informan menggunakan purposive sampling. Pengambilan data berupa observasi,
wawancara serta dokumentasi. Sedangkan untuk memeriksa keabsahan data
dengan cara member check (cross check informan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, dalam perencanaan terdapat
zwercrational yaitu mengorientasikan tindakannya pada tujuan sehingga
menciptakan cara. Cara kelompok sasaran yaitu melalui perumusan keputusan
rencana pembangunan. Dan tujuannya adalah memenuhi kebutuhan akan fasilitas
MCK, menciptakan kualitas lingkungan yang baik, dan keuntungan kemudahan
menjangkau akses sanitasi. Kedua, dalam pelaksanaan pembangunan, terdapat
werktrational action yang tercermin pada swadaya berupa materi dan tenaga
untuk program pembangunan MCK. Mereka merasa ada kewajiban, kepedulian
dan tanggung jawab bersama. Dan ketiga, dalam pemanfaatan serta pemeliharaan.
Terdapat dua kelompok sasaran yaitu kelompok yang konsisten dan yang tidak.
Bagi kelompok sasaran yang konsisten, sikap positif ditunjukkan melalui
rasionalitas yang berorientasi pada nilai (werktrational action) yang didasarkan
pada suatu kesadaran, tanggung jawab serta kepedulian bahwa mereka
berkewajiban memelihara dan memanfaatkan hasil pembangunan MCK dengan
baik. Sedangkan bagi kelompok sasaran yang kurang konsisten terhambat oleh
kebiasaan kelompok sasaran akan aktivitas open defecation free yang sulit
berubah. Kondisi ini merupakan traditional action. Dan kekurang konsistenan
kelompok sasaran dalam hal pemeliharaan disebabkan oleh sikap perhitungan
memenuhi biaya pemeliharaan. Sikap ini cenderung menunjuk pada zwerk
rational berorientasi pada keuntungan pribadi tanpa mengindahkan aturan
pemeliharaan. Minimnya pengetahuan yang mempengaruhi persepsi aktor dalam
memahami program yang terlaksana sekaligus pemahamannya pada dampak
buruk aktivitas membuang hajat sembarangan. | en_US |