dc.description.abstract | Kabupaten Bondowoso ikut serta dalam proses otonomi daerah pada tahun
1999. Pembentukan Kabupaten Bondowoso didasarkan pada undang-undang nomor
12 tahun 1950 tentang pembentukan daerah-daerah dalam lingkungan provinsi Jawa
Timur. Amanat undang-undang tersebut hanya sebatas pengelolaan pemerintahan.
mata uang dan fiskal sepenuhnya masih menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Secara geografis, Bondowoso mempunyai luas wilayah kurang lebih 1.560,10 km2.
Bondowoso terdiri atas 23 kecamatan, 10 kelurahan, 209 desa dan 1.003 dusun
(Litbang, 2005 : 13). Jumlah penduduk kabupaten Bondowoso pada tahun 2009
sebesar 737.807 jiwa (253.150 KK). Prioritas pembangunan pemerintah kabupaten
Bondowoso ada dua yaitu pelayanan kesehatan dan pariwisata. Sektor pertanian
menjadi andalan dalam perkembangan perekonomian masyarakat di kabupaten
Bondowoso.
Permasalahan dalam penelitian ini meliputi; 1) Bagaimanakah implementasi
otonomi daerah di kabupaten Bondowoso tahun 1999-2009, 2) Bagaimana pengaruh
otonomi daerah terhadap perkembangan perekonomian masyarakat di kabupaten
Bondowoso tahun 1999-2009. Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Mengkaji lebih
dalam mengenai implementasi otonomi daerah di kabupaten Bondowoso tahun 19992009,
2) Mengkaji lebih dalam mengenai pengaruh perkembangan perekonomian
terhadap kehidupan masyarakat di kabupaten Bondowoso tahun 1999-2009. Manfaat
dari penelitian ini yaitu; 1) Menambah khasanah pengetahuan tentang perekonomian bagi sejarah perekonomian Indonesia, 2) Dapat menjadi bahan masukan baru dalam
mengkaji pelaksanaan otonomi di suatu daerah terutama bagi pemerintah daerah
kabupaten Bondowoso, 3) Sebagai media analisis permasalahan-permasalahan baru
bagi peneliti lain dalam bidang ekonomi khususnya di kabupaten Bondowoso.
Penelititan ini menggunakan metode sejarah yaitu pengumpulan data
(heuristik), kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer maupun sekunder yang diperoleh dari wawancara,
buku dan dokumen. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi ekonomi dan teori
yang digunakan adalah perubahan sosial. Pembahasan meliputi kebijakan otonomi
daerah di kabupaten Bondowoso dan pengaruh otonomi daerah terhadap
perkembangan perekonomian masyarakat di kabupaten Bondowoso tahun 1999-2009.
Kebijakan otonomi daerah di kabupaten Bondowoso meliputi pelaksanaaan otonomi
daerah, produk peraturan daerah pemerintahan, dan implementasi kebijakan ekonomi
pada masa otonomi daerah di kabupaten Bondowoso. Pengaruh otonomi daerah
terhadap perkembangan perekonomian masyarakat di kabupaten Bondowoso meliputi
upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dampak
diberlakukannya otonomi daerah bagi perekonomian masyarakat di kabupaten
Bondowoso.
Hasil dari penelitian ini yaitu kebijakan pelaksanaan otonomi daerah di
implementasikan dalam bentuk perumusan peraturan daerah yang bertujuan
memberikan landasan hukum bagi pemerintah daerah dalam membuat kebijakan.
Otonomi daerah memberikan pengaruh bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat
yang ada di kabupaten Bondowoso. Jumlah pendapatan perkapita, produk domestik
regional bruto (PDRB) dan pendapatan asli daerah (PAD) terus meningkat. Akan
tetapi, perhatian pemerintah daerah kepada pelaku di sektor pertanian kurang
sehingga sebagian besar keluarga prasejahtera di kabupaten Bondowoso didominasi
oleh pelaku di sektor pertanian. Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini yaitu
kebijakan otonomi daerah berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat di kabupaten Bondowoso. | en_US |