TRADISI SELAMETAN SALIN KEMUL DI DESA ROWOTENGAH KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER
Abstract
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, Salah satu budaya yang
sering dikaji dan dikenal adalah budaya jawa. Budaya jawa memiliki banyak
keunikan-keunikan yang jarang ditemui pada budaya-budaya yang lain. Keunikan
ini dikarenakan karakteristik dari kebudayaan jawa yang dipengaruhi oleh budayabudaya
yang datang dari luar, namun dalam pengaruh tersebut kebudayaan jawa
mampu mempertahankan keasliannya. Selain itu, proses sinkretisme
Dalam alam pikiran orang jawa dirumuskan kehidupan manusia berada
dalam dua alam
Kepercayaan orang jawa terlihat dari adanya kepercayaan terhadap
kekuatan adikodrati yakni hal-hal yang bersifat ghaib seperti kasekten
masyarakat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini untuk menjaga
keseimbangan antara alam makrokosmos dan mikrokosmos. Kebiasaan-kebiasaan
yang dilakukan oleh masyarakat yang sampai sekarang menjadi tradisi yang
melekat dan mendarah daging memunculkan sebuah ritus/ritual yang diyakini dan
dipatuhi oleh masyarakat Desa Rowotengah yaitu ritual salin kemul. Ritual salin
kemul ini ditujukan kepada arwah leluhur dan memiliki makna tersendiri bagi
yang melakukannya.
Menurut Mead yang menerangkan bahwa manusia dalam berinteraksi
Dengan orang lain menggunakan bahasa sebagai salah satu simbol signifikan.
Simbol signifikan menurut Mead dibagi menjadi mind, self dan society.
Pemaknaan atas simbol yang dalam hal ini adalah selametan salin kemul
dipengaruhi oleh diri
Analisa data yang dipakai oleh penulis dan yang dianggap sesuai dari
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yakni dengan jalan menelaah seluruh
data, membaca, mempelajari dan memahami dan kemudian melakukan reduksi
data, mengkategorikan serta pemeriksaan keabsahan data. Untuk menunjang
keakuratan data, penulis menggunakan kroscek data dengan data dengan metode
triangulasi.
Selametan salin kemul adalah selametan yang diperuntukkan untuk arwah
leluhur sebagai simbol penghormatan. Selametan ini bertujuan untuk mengganti
kafan si arwah leluhur yang sudah rusak secara simbolis, dengan melakukan
selametan salin kemul masyarakat menganggap kafan yang dipakai si arwah
leluhur menjadi seperti baru lagi.
Prosesi selametan salin kemul dilaksanakan setelah selametan nyewu
bunga
Selametan salin kemul merupakan perpaduan antara budaya dengan ajaran
agama yang dapat menciptakan suatu tradisi yang masih melekat dan dilakukan
oleh masyarakat desa Rowotengah sampai sekarang. Kegiatan ritual salin kemul
dianggap sebagi media penghubung antara yang masih hidup