PENGARUH PEMBERIAN PERASAN DAUN UNGU (Graptophyllum pictum (L.) Griff) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA ANAK-ANAK PENDERITA Angular Cheilitis
Abstract
Budaya “Back to Nature” saat ini sangat populer diseluruh dunia termasuk
Indonesia. Pemanfaatan tanaman berkhasiat yang dikenal dengan obat herbal
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu tanaman obat tersebut
adalah daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff). Daun ungu mengandung
flavonoid, alkaloid non toksik, glikosid, steroid, saponin, tanin dan lendir.
Penelitian eksperimental laboratoris telah membuktikan khasiat daun ungu
sebagai antijamur. Candida albicans adalah flora normal rongga mulut namun
bisa menyebabkan infeksi dan salah satu contoh infeksinya adalah angular
cheilitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah jumlah Candida
albicans dari hasil swab sudut dan saliva penderita angular cheilitis sesudah
aplikasi topikal dengan daun ungu lebih rendah dibandingkan dengan sebelum
aplikasi topikal dengan daun ungu.
Penelitian ini merupakan penelitian uji. klinis, dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi dan Klinik Oral Medicine RSGM Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember pada bulan Juni 2007. Subyek terdiri dari 10 anak berusia SD.
Subyek diinstruksikan untuk kumur dengan aquadest steril 10 ml selama 20 detik
dan sudut mulutnya diusap dengan cotton pellet steril. Sudut mulut subyek diswab
lalu subyek meludah. Hasil swab dan saliva dimasukkan ke dalam tabung reaksi
berisi 10 ml Sabouraud broth lalu diinkubasi 24 jam pada suhu 37˚C, diambil 2
ml dan diukur dengan spektrofotometer. Selama 7 hari, 4 kali sehari subyek
melakukan pengobatan dengan daun ungu. Setelah 7 hari, pasien diinstruksikan
untuk kumur aquadest steril dan sudut mulutnya diusap dengan cotton pellet steril.
vii
Sudut mulut subyek diswab dan subyek meludah lagi. Hasil swab dan saliva
dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 10 ml Sabouraud broth lalu diinkubasi
24 jam pada suhu 37˚C, diambil 2 ml dan diukur dengan spektrofotometer. Untuk
menguji perbedaan jumlah Candida albicans sebelum dan sesudah diberi
perlakuan digunakan uji T data berpasangan (Paired-Samples T- test).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai absorbansi sebelum
perlakuan sebesar 0,34 dan sesudah perlakuan sebesar 0,26. Hasil uji T data
berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara sebelum dan
kelompok sesudah perlakuan.
Kesimpulan yang didapat perasan daun ungu mempunyai kemampuan
menurunkan jumlah jamur Candida albicans pada anak-anak yang menderita
angular cheilitis terbukti dengan adanya penurunan jumlah Candida albicans
setelah diberi perlakuan dengan daun ungu.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]