dc.description.abstract | Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dipandang sebagai mata pelajaran yang
sulit dipahami oleh siswa, sehingga kurang diminati oleh sebagian siswa.
Kecenderungan proses belajar-mengajar di sekolah yang berpusat pada guru
(teacher oriented) mengakibatkan siswa cenderung menerima materi pelajaran
secara pasif. Sehingga siswa menemukan kesulitan untuk memecahkan masalah
yang berkaitan dengan persoalan materi pembelajaran IPA. Karena itu prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini dapat diketahui dari
hasil ulangan harian siswa. Pada ulangan harian satu rata-rata nilai yang tercapai
adalah 42,6 dan ketuntasan klasikal 40,6 %. Berdasarkan ulangan harian rata-rata
nilai yang tercapai adalah 50 dan ketuntasan klasikal 37,5 %. Guru dituntut untuk
dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam
menerima materi pelajaran. Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan
aktivitas dan kemampuan akademik adalah model pembelajaran penemuan
(discovery learning).
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran penemuan (discovery learning) mata pelajaran IPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran penemuan (discovery learning).
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) pada penelitian ini
memiliki enam tahap, yaitu Stimulation (pemberian perangsang), Problem
Statement (mengidentifikasi masalah), Data Collection (pengumpulan data), Data
processing (pengolahan data), Verification dan Generalization mengadakan
kesimpulan.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
dilakukan di SD Negeri Lampeji 01 Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember.
Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN Lampeji 01 Tahun Ajaran
2011/ 2012, sebanyak 32 siswa. Teknik dan instrumen pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan analisa a)
pesentase aktivitas individu, b) persentase aktivitas klasikal, c) persentase daya
serap individu, d) persentase daya serap klasikal. Pelaksanaan model
pembelajaran penemuan (Discovery Learning) pada tanggal 25 November 2011
sampai 20 Desember 2012.
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan dapat
disimpulkan : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Model
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Pada Siswa Kelas IV SDN
Lampeji 01 Tahun Pelajaran 2011/2012 berjalan dengan baik. Analisis pada
hasil observasi siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa setelah
diadakan tindakan Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Peningkatan
aktivitas siswa dari pra siklus ke siklus 1 termasuk dalam kriteria aktif dan
peningkatan aktivitas siswa dari pra siklus ke siklus 2 termasuk dalam kriteria
sangat aktif. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat setelah diadakan tindakan
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Ketuntasan hasil belajar pada
siklus 1 termasuk dalam kriteria tuntas. Sedangkan pada siklus 2, ketuntasan hasil
belajar juga termasuk dalam kategori tuntas. Hasil belajar siswa dari pra siklus ke
siklus 1 mengalami peningkatan dan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus 2
juga mengalami peningkatan. Saran peneliti, berdasarkan hasil penelitian
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dapat dijadikan alternatif dalam
pembelajaran IPA sebagai upaya dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa. | en_US |