Show simple item record

dc.contributor.authorFitriyah, Ridha
dc.date.accessioned2014-01-21T02:27:06Z
dc.date.available2014-01-21T02:27:06Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM080910302023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19309
dc.description.abstractBunuh diri menjadi pilihan orang-orang yang berputus asa dalam menghadapi kenyataan hidup dan menghadapi kesulitan hidup menurut penjelasan Durkheim (2005:12). Bunuh diri ini menjadi pembenaran diri untuk menyelesaikan masalah tahap akhir atau istilah lainnya pelarian diri dari masalah. Bunuh diri digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah yang paling cepat, dengan memutuskan bunuh diri, maka pelaku bunuh diri menganggap bahwa bunuh diri adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalahnya. Tindakan bunuh diri yang dilakukan seorang individu erat kaitannya dengan keterikatan seseorang dengan masyarakat. Hal tersebut terkait dengan pendapat Durkheim (2005:11) yang menyatakan bahwa penyebab kematian banyak berasal dari luar daripada dari dalam diri kita, dan bisa efektif jika kita mengetahui dan mempelajari hingga ke lingkup aktivitas mereka. Oleh sebab itu maka pertanyaan penelitian yang dipilih adalah apakah jenis bunuh diri yang sering terjadi di Indonesia, jika dilihat berdasarkan teori bunuh diri Emile Durkheim? Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode analisis isi. Metode analisis isi dipilih karena peneliti ingin meneliti mengenai jumlah jenis bunuh diri apa yang paling banyak terjadi di Indonesia. Hal tersebut akan dapat dibuktikan dengan menganalisis dalam teks berita bunuh diri yang telah ditentukan. Dalam menganalisis dengan menggunakan teknik analisis isi tersebut, peneliti menggunakan indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan definisi jenis-jenis bunuh diri menurut Durkheim. Kemudian peneliti menganalisisnya dengan melihat pada kalimat- kalimat yang memiliki pendeskripsian yang sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditentukan tersebut. Oleh sebab itu, dalam pembahasan dapat ditemukan bahwasannya pelaku bunuh diri melakukan bunuh diri didasari atas alasan apa, dengan dianalisis menggunakan teori bunuh diri Durkheim. Kemudian pelaku-pelaku bunuh diri tersebut di kategorikan berdasarkan 3 jenis tipe bunuh diri menurut Durkheim, setelah itu barulah dapat diketahui jenis bunuh diri apa saja yang paling banyak terjadi di Indonesia. Data di media massa online DETIKCOM ditemukan terdapat 49 kasus bunuh diri dengan pelaku bunuh diri berjumlah 52 orang. Berdasarkan data yang telah ditemukan dan dianalisis tersebut, sebanyak 65% kasus bunuh diri di Indonesia termasuk dalam jenis bunuh diri Egoistik, yang mencapai angka 32 kasus bunuh diri. Berdasarkan kategori umur, terdapat 75% pelaku yang melakukan bunuh diri termasuk dalam kategori umur 22 tahun - >60 tahun, yaitu mencapai 39 orang. Berdasarkan kategori jenis kelamin, terdapat 77% pelaku bunuh diri yang termasuk dalam jenis kelamin laki-laki, mencapai 40 orang. Sedangkan pada cara bunuh diri terdapat 60% pelaku dengan menggunakan cara gantung diri, berjumlah 31 orang. Dalam kategori penyebab bunuh diri terdapat 2 kategori, yaitu sosial (putus cinta, cemburu, bercerai, ditinggalkan suami atau istri) dan ekonomi (kemiskinan, kehilangan pekerjaan, tidak memiliki pekerjaan). Dalam kategori status perkawinan, paling banyak terjadi bunuh diri pada kategori orang yag sudah menikah, yaitu berjumlah 29 orang, dan paling banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki yang melakukan bunuh diri, yaitu berjumlah 39 orang (75%).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910302023;
dc.subjectAnalisis Isi, Berita Bunuh Dirien_US
dc.titleANALISIS ISI TERHADAP BERITA BUNUH DIRI DI HARIAN ONLINE DETIKCOMen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record