INTERAKSI SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) ( Suatu studi deskriptif pada paguyuban PKL Alun-alun Kabupaten Jombang )
Abstract
Penumpukan jumlah tenaga kerja yang tidak terserap maksimal di sektor
formal merupakan permasalahan ketenagakerjaan yang terjadi dalam masyarakat kita.
Salah satu pelarian yang sering dilakukan adalah upaya produktif dengan bekerja di
sektor informal. Sektor informal termasuk PKL, kebanyakan dalam aktifitasnya
menggunakan tempat strategis turut terjadi pula di Jombang. Hal tersebut karena
kegiatan usaha mereka sangat mengandalkan kedekatan dengan konsumennya.
Penggunaan ruang publik menjadi cara yang PKL tempuh untuk menjaga eksistensi
dalam kegiatan informal yang mereka lakukan. Salah satu ruang publik yang
seringkali menjadi pilihan utama PKL dalam melakukan aktifitasnya adalah Alunalun.
Di Alun-alun Kabupaten Jombang, seperti halnya Alun-alun daerah lain,
merupakan salah satu tempat yang strategis dan menjadi magnet tersendiri bagi PKL
untuk melakukan kegiatan usahanya. Keramaian merupakan tempat yang strategis
bagi PKL untuk melakukan kegiatan usaha mereka.
Interaksi sosial antar PKL di Alun-alun Kabupaten Jombang merupakan
permasalahan yang menarik untuk dibahas dalam penelitian ini. Interaksi sosial antar
PKL di paguyuban Alun-alun Kabupaten Jombang menarik karena intensitas
interaksi sosial tersebut yang sering dilakukan dan lebih bervariasai akibat aktivitas
berjualan mereka setiap hari. Banyaknya PKL di Alun-alun Kabupaten Jombang
dengan barang dagangan yang dijual relatif sama serta kepentingan individu diantara
PKL untuk menarik pembeli sebanyak-banyaknya demi mendapatkan keuntungan
menjadikan persaingan tentu tidak bisa dihindarkan. Banyaknya pedagang akibat
pesatnya pertambahan PKL di Alun-alun Jombang dari data observasi, tentu akan
dapat berdampak menjadikan lebih bervariasinya interaksi sosial yang terjadi diantara
mereka. Variasi bentuk kerjasama, berbagai aksi persaingan yang mengakibatkan
perselisihan atau konflik, serta proses penyelesaian melalui akomodasi juga sangat
mungkin terjadi setelah adanya Paguyuban PKL Alun-alun Jombang
Penelitian ini kemudian akan digunakan untuk menjawab perumusan masalah
penelitian. tentang “ bagaimana interaksi sosial antar Pedagang Kaki Lima (PKL)
pada paguyuban PKL Alun-Alun Kabupaten Jombang?”. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yang memberikan gambaran realitas sosial PKL dengan
menerapkan konsep teori yang telah dikembangkan oleh ilmuwan sosial. Usaha
mendeskripsikan fakta-fakta itu pada tahap permulaan tertuju pada usaha
mengemukakan gejala-gejala secara lengkap pada aspek yang diselidiki. Sumber data
primer melalui pengamatan secara partisipatif langsung terhadap berbagai realitas dan
fenomena di lapangan, menggali informasi dari para informan, mengumpulkan data-data pendukung (data sekunder), serta pengumpulan data dokumentasi selama lebih
kurang 3 bulan.
Penarikan kesimpulan tentang interaksi sosial antar PKL dalam paguyuban
PKL alun-alun Jombang dalam bentuk-bentuk interaksi sosial antar PKL alun-alun
Jombang antara lain ialah: Pertama, kerjasama meliputi; kerjasama membantu
mempersiapkan barang dagangan atau kelengkapan untuk berdagang, kerjasama
penarikan iuran kebersihan dan iuran paguyuban, kerjasama meminjam atau menukar
uang receh, kerjasama membantu menjagakan sementara, kerjasama memberikan
sumbangan kepada PKL lain yang terkena musibah, dan kerjasama keamanan. Kedua,
Persaingan yang terjadi meliputi; persaingan dalam memberikan pelayanan,
persaingan dalam mendapatkan pembeli, persaingan harga. Ketiga, konflik atau
pertikaian meliputi konflik non fisik dan fisik. Keempat, Akomodasi atau
penyelesaian pertikaian atau konflik. Penjabaran lebih lanjut mengenai hasil
penelitian tersajikan dalam keseluruhan tulisan ini.