Show simple item record

dc.contributor.authorRizky Widyawan
dc.date.accessioned2013-11-30T04:51:06Z
dc.date.available2013-11-30T04:51:06Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM092010101065
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1912
dc.description.abstractPeningkatan kadar kolesterol darah menjadi penyebab berkembangnya penyakit-penyakit kardiovaskular. Kadar kolesterol LDL yang tinggi merupakan penyebab utama jejas endotel. Hiperlipidemia termasuk salah satu faktor risiko mayor terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyakit vaskuler yang ditandai dengan pembentukan ateroma yang mempersempit lumen arteri dan dapat menyebabkan obstruksi lumen. Bila penyempitan terjadi pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK). PJK merupakan manifestasi utama pada aterosklerosis dan menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara-negara barat (Suryadipradja RM, 2002). Berdasarkan SKRT, tahun 1972 PJK merupakan penyebab kematian urutan ke-11, tahun 1986 menempati urutan ke-3, dan pada tahun 1992 merupakan penyebab kematian yang pertama di Indonesia untuk usia di atas 40 tahun (Anonimous, 2004). Terapi preventif aterosklerosis dapat dilakukan dengan pemanfaatan tanaman yang ada di sekitar kita salah satunya adalah buah pare. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kandungan serat cair dalam buah pare memberi efek laksansia dengan membentuk gel makanan dalam yang mempercepat transport makanan di usus sehingga penyerapan kolesterol pun terhambat. Pro vitamin A (betakaroten) yang terkandung dalam pare berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Kandungan niasin di dalam pare juga berfungsi untuk menurunkan produksi VLDL di hati sehingga produksi kolesterol total, LDL, dan trigliserida menurun. Selain itu, ekstrak buah pare mempunyai aktivitas antioksidan sangat kuat yang mampu mencegah terbentuknya LDL-oks. Senyawa ix yang terkandung dalam buah pare yang memiliki aktivitas tersebut adalah saponin, flavonoid, polifenol, dan vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan potensi preventif pare dalam menurunkan kadar kolesterol LDL serum tikus wistar jantan yang diberi diet aterogenik. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories (Pratiknya, 2003) dengan Post Test Only Control Group Design. Pemilihan subjek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan dengan menggunakan simple random sampling (Notoatmodjo, 2002) yang dilakukan selama 50 hari dengan 2 kelompok kontrol, yaitu kontrol negatif (pemberian pur dan aquadest) dan kontrol positif (pemberian diet aterogenik) serta 3 kelompok perlakuan, yaitu P1 (pemberian diet aterogenik dan ekstrak pare 250 mg/kgBB peroral), P2 (pemberian diet aterogenik dan ekstrak pare 500 mg/kgBB peroral), dan P3 (pemberian diet aterogenik dan ekstrak pare 1000 mg/kgBB peroral). Evaluasi kadar kolesterol LDL dilakukan dengan menggunakan metode LDL-Cholesterol Assay Kit (LDLC). Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA dengan derajat kemaknaan 95%, dilanjutkan dengan uji Least Significance Difference (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah pare dapat menurunkan kadar kolesterol LDL meskipun tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna antara dosis dari masing-masing kelompok perlakuan dengan kontrolnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101065;
dc.subjectEKSTRAK BUAH PARE, KOLESTEROLen_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia) TERHADAP KOLESTEROL LDL TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBERI DIET ATEROGENIKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record