PENGARUH PENGGUNAAN HEMODIALYZER RE-USE TERHADAP ADEKUASI HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM 5 DITINJAU DARI NILAI URR, TEKANAN DARAH, BERAT BADAN, DAN HEMOGLOBIN DI INSTALASI HEMODIALISIS RSD DR.SOEBANDI JEMBER
Abstract
Penyakit ginjal kronik (PGK) stadium 5 masih menjadi permasalahan
besar yang dihadapi oleh banyak instasi kesehatan di dunia. Angka kejadian PGK
stadium 5 dari tahun ke tahun semakin meningkat. Biaya yang dikeluarkan untuk
terapi PGK stadium 5 dari tahun ke tahun juga semakin mahal dan meningkat.
Hemodialisis (HD) adalah salah satu pilihan terapi untuk pasien PGK stadium 5
disamping peritonial dialisis dan transplantasi ginjal. Penggunaan ulang dialyzer
(re-use dialyzer) merupakan salah satu solusi mengurangi biaya yang dikeluarkan
untuk menjalani hemodialisis. Namun, penghematan biaya dengan penggunaan
dialyzer re-use sendiri masih memiliki kekhawatiran yang belum diketahui.
Kekhawatiran yang muncul terkait penggunaan dialyzer re-use adalah tentang
efektifitas atau adekuasi hemodialisis dari terapi HD. Terapi HD secara umum
dikatakan adekuat apabila pasien memperlihatkan keadaan umum dan status
nutrisi baik tanpa presentasi terkait akumulasi toksin azotemia. Terapi HD yang
tidak adekuat dapat meningkatkan mortalitas pasien dan hanya menyebabkan
kerugian material. Tujuan penelitian yaitu mengetahui apakah terdapat perbedaan
adekuasi hemodialisis pada pasien PGK stadium 5 yang menjalani hemodialisis
menggunakan dialyzer baru dan re-use ditinjau dari nilai URR, tekanan darah,
berat badan, dan hemoglobin di RSD Dr. Soebandi Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pengambilan
sampel darah, tekanan darah, dan catatan berat badan pasien sebelum dan sesudah
HD pada pasien PGK stadium 5 yang menjalani HD I (dengan dialyzer baru) dan
HD V (dengan dialyzer reuse ke-4) di ruang hemodialisis RSD Dr. Soebandi
ix
Jember periode September-Oktober 2012. Sampel darah tersebut akan digunakan
untuk mengukur BUN yang dipakai dalam pengukuran URR dan nilai
hemoglobin. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
consecutive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada pasien yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, serta telah melengkapi lembar informed
concent. Dari populasi didapatkan 16 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi sampel. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan
uji paired T-test.
Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara adekuasi hemodialisis sebelum dan sesudah hemodialisis menggunakan
dialyzer baru dan re-use ke-4. Adapun hasil statistik nilai probabilitasnya yaitu
nilai URR (p= 0,175); nilai tekanan darah (p= 0,171); nilai selisih berat badan (p=
0,295); dan nilai hemoglobin (p= 0,289). Hal ini disebabkan oleh kinerja, efisiensi
dan kualitas membran dialyzeryang masih baik serta proses pencucian yang sesuai
dengan standar sampai penggunaan ulang ke-4. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penggunaan dialyzer reuse secara umum aman bagi pasien bila
pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang ada.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]