dc.description.abstract | Seiring dengan perkembangan hidup masyarakat Indonesia yang lebih
dinamis menuntut adanya peranan dari daerah untuk dapat membangun dirinya
sendiri tanpa lagi harus bergantung kepada pemerintah pusat menjadi sebuah awal
ditetapknnya penerapan otonomi daerah yang ada di Indonesia. Maka pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik memberikan pelayanan publik merupakan
kegiatan yang harus dilakukan secara berkesinambungan, sesuai dengan
perkembangan harapan publik yang menuntut untuk dilakukan peningkatan kualitas
pelayanan publik.Hal tersebut sesuai dengan Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik yang tertera dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara No 63/KEP/M.PAN/7/2003, tentang Hakekat Pelayanan Publik, namun
kenyataan yang ada di tengah-tengah masyarakat bahwa kebijakan untuk
mewujudkan sebuah birokrasi yang sempurna dan tidak berpihak dalam
penyelenggaraan administrasi dan pemerintahan, ternyata dalam prakteknya banyak
mengalami hambatan.
Keluhan tersebut terjadi pada salah satu pelayanan yaitu Pelayanan Pelabuhan
Penyeberangan Kalianget-Kangean di Kabupaten Sumenep. Pada saat penumpang
atau pengguna jasa pelabuhan ingin menyeberang sementara fasilitas sarana dan
prasarana serta fasilitas penunjang lain kurang memadai maka yang dirasakan oleh
pengguna jasa pelabuhan/penumpang tidak maksimal atau tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Hal tersebut ditunjukkan dengan diantaranya alat tranportasi laut (kapal)
gedung kantor yang kurang tertata dan kurang terpelihara dengan baik (kotor).
Fasilitas penunjang lain misalnya kurangnya ketersidiaan kursi di ruang tunggu, areal
parkir yang sempit. Ditambah lagi dengan ketidakadilan petugas dalam memberikan
vii
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
pelayanan dan ketidaktepatan informasi mengenai keberangkatan kapal. Serta
kesopanan dan kejujuran yang patut dipertanyakan.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana kualitas
pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Kalianget-Kangean di Kabupaten Sumenep.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah “untuk mengetahui dan dapat
mendeskripsikan Kualitas Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Kalianget-Kangean
di Kabupaten Sumenep”.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Service Quality
yakni untuk mengukur tingkat kualitas pelayanan. Pengukuran tingkat kualitas
pelayanan dalam model ini didasarkan pada beberapa item yang dirancang untuk
mengukur harapan dan persepsi pelanggan. Kesenjangan antara persepsi dan harapan
tersebut dilihat berdasarksan lima dimensi kualitas yang langsung dapat dinilai oleh
pelanggannya yaitu: Bukti Langsung (Tangibles), Keandalan (Reliability), Daya
tanggap (Responsiveness ), Empati (Empathy) dan Jaminan (Assurance).
Adapun hasil penelitian yang diperoleh melalui hasil perhitungan
menggunakan model Servqual diketahui bahwa Kualitas Pelayanan Pelabuhan
Penyeberangan Kalianget-Kangean di Kabupaten Sumenep dengan skor -4,45 berarti
tidak berkualitas yang dapat dikategorikan ke dalam tingkat kualitas pelayanan yang
tidak baik. Artinya kualitas pelayanan yang ada di UPTD. Pelabuhan khususnya
Pelabuhan Penyeberangan Kalianget-Kangean di Kabupaten Sumenep tidak dapat
dipenuhi/tidak sesuai dengan apa yang dirasakan/dipersepsikan oleh pelanggan
(pengguna jasa pelabuhan). | en_US |