dc.description.abstract | Salah satu indikator keberhasilan program KB dapat terlihat dari
pencapaian akseptor KB baru. Berdasarkan data dari Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana pada tahun 2010, Kecamatan Ajung
merupakan kecamatan yang memiliki angka persentase pencapaian akseptor KB
baru SM terendah berdasarkan PPM dari 3 kecamatan yang memiliki angka
persentase pencapaian akseptor KB baru SM yang rendah berdasarkan PPM di
Kabupaten Jember yaitu sebesar 97,87%. Ketidakberhasilan program Keluarga
Berencana di Kecamatan Ajung tidak terlepas dari partisipasi petugas-petugas
sukarelawan yang membantu PKB di tingkat yang paling bawah yaitu PPKBD
dan Sub PPKBD. Kader Sub PPKBD adalah kader yang secara langsung
melakukan pendekatan pada akseptor dan pasangan usia subur sebagai sasaran
program KB karena lingkup kerja kader tersebut berada pada setiap dusun di suatu
desa. Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara dengan Kepala Unit
Pelaksana Teknis Badan Kecamatan Ajung, partisipasi kader Sub PPKBD pada
program KB di Kecamatan Ajung cenderung kurang aktif.
Kurangnya partisipasi aktif kader Sub PPKBD diawali oleh pemberlakuan
otonomi daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dimana terjadi
penghapusan anggaran untuk memberikan insentif atas kerja keras para kader Sub
PPKBD, karena anggaran dipusatkan untuk pengadaan alat dan obat kontrasepsi
serta kegiatan-kegiatan yang terkait erat dengan Program KB. Selain itu,
partisipasi aktif kader Sub PPKBD juga dipengaruhi oleh dukungan sosial dari orang-orang sekitar kader Sub PPKBD yaitu keluarga, masyarakat, tokoh
masyarakat, dan tenaga kesehatan dalam hal ini adalah petugas KB yang bekerja
di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana maupun petugas KB
yang ada di lapangan yaitu Penyuluh KB (PKB), karena bagaimanapun juga
secara menusiawi kader Sub PPKBD membutuhkan kehadiran orang lain dalam
hidup sebagai pemberi dukungan untuk bertindak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial
terhadap partisipasi Sub PPKBD dalam Program KB di Kecamatan Ajung
Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total populasi. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji analisis regresi linier
sederhana dengan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kader Sub PPKBD pada
umumnya adalah kader yang memiliki umur dalam rentang 21-40 tahun, memiliki
tingkat pendidikan terakhir pada tingkat dasar yaitu tamat SD dan tamat SMP
atau sederajat, bekerja sebagai wiraswasta selain menjadi kader, dan memiliki
pendapatan keluarga yang tinggi atau lebih dari UMK Kabupaten Jember.
Tingkat dukungan keluarga, masyarakat, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan
bagi kader Sub PPKBD berturut-turut dengan persentase 66,67% dalam kategori
sedang, 89,74% dalam kategori tinggi, 58,97% dalam kategori tinggi, dan 82,05%
dalam kategori tinggi. Sedangkan partisipasi kader Sub PPKBD dalam program
KB dengan persentase 71,79% dalam kategori kurang aktif. Pengaruh dukungan
sosial terhadap partisipasi kader Sub PPKBD dalam program KB di Kecamatan
Ajung Kabupaten Jember dapat diketahui dengan uji statistik regresi linier
sederhana dengan α = 0,05, maka diketahui bahwa ada pengaruh antara dukungan
keluarga, dukungan masyarakat, dan dukungan tokoh masyarakat terhadap
partisipasi kader Sub PPKBD dalam program KB. Sedangkan untuk dukungan
tenaga kesehatan tidak ada pengaruh terhadap partisipasi kader Sub PPKBD
dalam program KB. | en_US |