EFEK HAMBATAN PEMBENTUKAN DEMAM YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT OLEH PERASAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) (PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS)
Abstract
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) sering digunakan sebagai penurun
demam. Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa perasan temulawak dapat
menghambat pembentukan demam yang diinduksi oleh vaksin DPT. Rancangan
Penelitian yang digunakan adalah The Pre and Post Test Control Group Design.
Hewan coba yang dipakai adalah Rattus norvegicus strain Wistar, jantan, usia 2-3
bulan, 40 ekor dibagi secara acak menjadi 5 kelompok, yaitu perasan temulawak 1
mL/100 g BB; 0,5 mL/100 g BB; 0,25 mL/100 g BB; 0,125 mL/100 g BB dan
kelompok kontrol. Sebelum perlakuan, dilakukan pengukuran suhu awal.
Kemudian seluruh kelompok diinjeksikan vaksin DPT intramuskular 0,7 mL/100
g BB. Satu jam kemudian diukur suhu demam, setelah itu empat kelompok
perlakuan diberi perasan temulawak personde. Suhu rektal diukur tiap 30 menit
selama 3 jam, sehingga didapat suhu akhir. Data penelitian dianalisis dengan uji
T sampel berpasangan dan anova satu arah. Persentase penurunan suhu terhadap
suhu awal pada kelompok pertama adalah 32%; kelompok kedua 23%; kelompok
ketiga 21%; kelompok keempat 17%; kelompok kontrol -2%. Pada uji T sampel
berpasangan, perubahan suhu sebelum dan sesudah perlakuan pada 4 kelompok
perasan temulawak berbeda bermakna (p<0,05). Pada uji anova, perubahan suhu
antar kelompok berbeda bermakna (p=0,003) Kelompok kontrol berbeda secara
bermakna dengan kelompok satu (p=0,001) dan kelompok dua (p=0,030). Tetapi
antara kelompok satu, dua, tiga dan empat berbeda tidak bermakna (p>0,05).
Penelitian ini membuktikan bahwa perasan temulawak dapat menghambat
pembentukan demam yang diinduksi oleh vaksin DPT.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1506]