PREVALENSI MORTALITAS PENDERITA PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2006-2010
Abstract
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah indikatorkeberhasilan
pembangunan dalam bidang kesehatan. World HealthOrganization (WHO)
memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibumelahirkan di seluruh dunia setiap
tahunnya, 99 % diantaranya terjadi dinegara berkembang, dari angka tersebut
diperkirakan bahwa hampir satuorang ibu setiap menit meninggal akibat kehamilan
dan persalinan. Angkakematian maternal di negara berkembang diperkirakan
mencapai 100 sampai1000 lebih per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara
maju berkisarantara 7 - 15 per 100.000 kelahiran hidup
Penyebab kematian ibu yang paling umum di Indonesia adalah
penyebabobstetri langsung yaitu perdarahan 28 %, preeklampsi/eklampsi 24 %,
infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung adalah trauma obstetri 5 % dan lain
– lain11 % . Preeklamsia adalah keadaan dimana tekanan darah meningkat disertai
adanya protein dalam urin dan adanya sembab (edema) pada kehamilan setelah 20
minggu atau segera setelah perkawinan (Prawiroharjo, 2002). Preeklamsia dapat
dibagi menjadi preeklamsia ringan dan berat. Disebut preeklamsia ringan apabila
terjadi peningkatan tekanan darah sistolik > 140-160 mmHg dan diastolik >90-110
mmHg, sedangkan preeklamsia berat apabila tekanan darah sistolik >160mmHg dan
diastolik > 110mmHg pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Prawiroharjo, 2002).
Eklamsia adalah terjadinya kejang pada seorang wanita dengan preeklamsia yang
tidak dapat disebabkan oleh hal lain. Kejang bersifat grand mal dan mungkin timbul
sebelum, selama, atau setelah persalinan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
menggunakan desain cross sectional study yaitu penelusuran retrospektif untuk
mengetahui prevalensi mortalitas penderita preeklamsia dan eklamsia. Penelitian
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]