Show simple item record

dc.contributor.authorLiza Okta Maya Sari
dc.date.accessioned2013-11-30T03:32:17Z
dc.date.available2013-11-30T03:32:17Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM062010101034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1882
dc.description.abstractKeluarga Broken Home atau keluarga tidak utuh terjadi dimana tidak hadirnya salah satu orangtua karena kematian atau perceraian, atau tidak hadirnya keduaduanya. Antara keluarga yang utuh dan yang pecah mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap perkembangan anak (Dagun, S.M, 2002). Keluarga yang tidak lengkap atau tidak utuh pada prinsipnya mempunyai struktur keluarga yang sudah tidak lengkap lagi disebabkan adanya hal-hal berikut: a. Salah satu atau kedua orangtua atau kedua-duanya meninggal b. Perceraian orangtua c. Salah satu dari kedua orangtua atau keduanya tidak hadir secara kontinyu dalam tenggang waktu yang cukup lama. Keluarga yang strukturnya tidak utuh akan memiliki dampak negatif terhadap psikososial anak. Dengan melihat begitu besarnya pengaruh keluarga terhadap anak, sebagai orangtua hendaklah menjaga agar keadaan keluarga tetap harmonis sebab keadaan keluarga yang harmonis akan memberikan pengaruh yang baik terhadap anak(Sutomo, 2007). Di dalam masa anak-anak dan remaja kematian orang tua atau perceraian orang tua berhubungan dengan efek yang merugikan, seperti peningkatan masalah emosional di masa datang, seperti perasaan kesedihan, keasyikan dengan pikiran tentang orang yang meninggal, menangis, mudah tersinggung, insomnia, dan kesukaran dalam berkonsentrasi. Ini semua merupakan tanda dan gejala dari depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketidakutuhan keluarga terhadap depresi anak usia 7-12 tahun. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan di dua Sekolah Dasar Kabupaten Jember antara lain: SDN Mangaran 05 Ajung, MI Nurul Islam Lojejer Wuluhan Jember. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang berisi data demografi dan Hamilton Rating Scale for Depression untuk menilai tingkat depresi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dimana anggota sampel ditentukan berdasarkan ciri tertentu yang dianggap memiliki hubungan erat dengan ciri populasi. Analisis data menggunakan metode Independent t test. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh, Persentase siswa secara umum yang memiliki tingkat depresi ringan sebanyak 50% dan yang tidak mengalami depresi sebanyak 50%. Selain itu, ketidakutuhan keluarga juga mempengaruhi untuk terjadinya depresi, karena nilai signifikansi yang diperoleh adalah p < 0,005 dan faktor-faktor lain yang diperkirakan, seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan orangtua juga dapat menyebabkan timbulnya depresi walau tidak terlalu signifikan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062010101034;
dc.subjectDEPRESI, WULUHAN JEMBERen_US
dc.titlePENGARUH KETIDAKUTUHAN KELUARGA TERHADAP DEPRESI ANAK USIA 7-12 TAHUN di SDN MANGARAN 05 AJUNG dan MI NURUL ISLAM LOJEJER WULUHAN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record