ANALISIS ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN
Abstract
Kondisi financial distress terjadi sebelum kebangkrutan perusahaan. Keadaan
ini dapat diprediksi umumnya menggunakan analisis terhadap laporan keuangan
perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris manakah diantara
analisis laba atau arus kas yang lebih bermanfaat untuk memprediksi kondisi financial
distress perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2005-2009. Teknik yang dilakukan dalam pengambilan
sample adalah purposive sampling. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 36 perusahaan untuk model laba dan 20 perusahaan untuk model arus kas.
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis diskriminan yang dibagi menjadi dua
model, yaitu model laba dan model arus kas, dengan 13 rasio keuangan untuk setiap
model.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio yang paling dominan dalam
model laba adalah penjualan dan
Operating Profit Margin. Angka ketepatan
klasifikasi kedua kelompok perusahaan untuk model laba sebesar 80%. Sedangkan
untuk model arus kas, rasio yang paling dominan adalah
Divident Payout ratio dan
Cash Flow Return on Stockholders’s Equity.
Angka ketepatan klasifikasi kedua kelompok perusahaan untuk model arus
kas adalah sebesar 95%. Dapat disimpulkan bahwa arus kas lebih bermanfaat untuk
memprediksi kondisi
financial distress daripada informasi laba karena angka
ketepatan klasifikai yang lebih tinggi