Penerapan Metode Inkuri untuk Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya pada Siswa Kelas IV SDN Gebang 03 Jember Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011.
Abstract
Berdasarkan data awal, selama ini pembelajaran IPA di SDN Gebang 03 masih bersifat monoton dan kurang menarik. Akibatnya nilai-nilai yang didapat tidak sepeti yang diharapkan. Hal ini nampak pada hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Gebang 03 yang rendah. Hasil observasi awal menunjukkan kendala-kendala pembelajaran IPA yang terlihat di kelas IV SDN gebang 03 adalah sebagai berikut: Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa pada pokok bahasan gaya melalui penerapan metode inkuiri, dan bagaimanakah peningkatan hasil bekajar siswa pada pokok bahasan gaya setelah
penerapan metode inkuiri. Tujuan pelelitian ini yaitu meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya melalui penerapan metode inkuiri, dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya melalui penerapan metode inkuiri.
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gebang 03 dalam mata pelajaran IPA pokok bahasan gaya dengan menggunakan metode inkuiri tahun ajaran 2010/2011. Pengambilan data dalam penelitian ini, dilaksanakan di SDN Gebang 03, dimulai pada tanggal 21 Mei 2011 sampai 23 Mei 2011, subyek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 47 siswa. Jenis penelitian ini adalah menggunakan analisis statistik deskriptif dengan
Penelitian Tindakan Kelas Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA pokok bahasan gaya dikatakan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa baik secara individu maupun secara klasikal. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa kelas IV SDN Gebang 03, pada
siklus I sampai siklus II. Pada siklus I, ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai 59,57% atau sebanyak 28 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar. Sedangkan pada siklus II, ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 89,36% atau sebanyak 42 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar. Adapun saran dari peneliti ini adalah selaku pendidik hendaknya bersifat inovatif artinya selalu peka terhadap pembaharuan khususnya pembaharuan dalam menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik minat siswa dalam belajar,