PENGEMBANGAN Transmission Blocking Vaccine (TBV) MALARIA BERBASIS VEKTOR: PROFIL PROTEIN PENYUSUN KELENJAR SALIVA DAN TUBUH Anopheles sundaicus
Abstract
Arthropoda berperan dalam patogenesis suatu penyakit yang dialami manusia.
Penyakit tersebut disebabkan oleh arthropoda yang berperan sebagai vektor patogen.
Malaria merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh vektor malaria, yaitu
Anopheles betina. Malaria disebabkan oleh Plasmodium yang ditransmisikan
Anopheles betina melalui media saliva ketika menghisap darah manusia. Kelenjar
saliva yang mensekresi saliva ini mengandung beberapa protein yang berfungsi
sebagai imunomodulator dan vasomodulator. Protein-protein tersebut memudahkan
Anopheles dalam menghisap darah, namun protein-protein ini juga berperan sebagai
antigen dan mampu meningkatkan antibodi sistim imun manusia. Oleh karena itu,
protein-protein inilah yang mendasari pengembangan Transmission Blocking Vaccine
(TBV) berbasis kelenjar saliva vektor malaria. Hasil penelitian ini menunjukkan
adanya beberapa pita protein kelenjar saliva yang memiliki berat molekul: ~ 75; 73;
60,6; 53; 47,1; 37,7; 36,5 dan 28,6 kDa, sedangkan pita-pita protein tubuh nyamuk
tersebut memiliki berat molekul, yaitu: ~ 104,7; 78,2; 66,1; 62,5; 51,9; 42,3; 32,9;
27,9; 21,4; 19,8 dan 18,9 kDa. Hasil ini memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan
profil protein penyusun tubuh nyamuk dengan kelenjar saliva A. sundaicus. Hasil
analisis perbandingan protein kelenjar saliva yang telah diketahui dari spesies
Anopheles yang lain menunjukkan bahwa protein tersebut, merupakan protein
spesifik yang tidak ditemukan pada ekstrak tubuh Anopheles. Hal ini perlu dianalisis
lebih lanjut, karena kemungkinan protein tertentu tersebut dapat diduga berperan
sebagai imunomodulator dan vasomodulator dalam transmisi malaria pada kelenjar
saliva A. sundaicus.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]