Show simple item record

dc.contributor.authorErwin Maulana Farmanda Putra
dc.date.accessioned2013-11-30T03:06:52Z
dc.date.available2013-11-30T03:06:52Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM092010101007
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1867
dc.description.abstractPenyakit ginjal kronik (PGK) stadium 5 masih menjadi permasalahan besar yang dihadapi oleh banyak instasi kesehatan di dunia. Angka kejadian PGK stadium 5 dari tahun ke tahun semakin meningkat. Biaya yang dikeluarkan untuk terapi PGK stadium 5 dari tahun ke tahun juga semakin mahal dan meningkat. Hemodialisis adalah salah satu pilihan terapi untuk pasien PGK stadium 5 disamping peritonial dialisis dan transplantasi ginjal. Penggunaan ulang dialyzer (re-use dialyzer) merupakan salah satu solusi mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk menjalani hemodialisis. Namun, penggunaan dialyzer re-use ini bukan tanpa resiko dan komplikasi. Adapun resiko dan komplikasi yang dapat terjadi kaitannya dengan profil sel darah antara lain hemolisis, infeksi dan lain sebagainya. Komplikasi penggunaan dialyzer re-use dapat memperberat komplikasi yang sudah terjadi pada pasien PGK stadium 5 antara lain anemia, keabnormalan hemostatik dan lain sebagainya. Komplikasi yang terjadi pada penggunaan dialyzer re-use dapat disebabkan karena adanya pengaruh penggunaan zat-zat yang dipakai pada proses re-using serta karena adanya kerusakan membran dialyzer setelah mengalami proses re-using. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui apakah terdapat perbedaan profil sel darah pada pasien PGK stadium 5 yang menjalani hemodialisis menggunakan dialyzer baru dan re-use di instalasi hemodialisis RSD dr. Soebandi Jember. Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental one group pre-test and post-test design. Pengambilan sampel darah pasien sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien PGK stadium 5 yang menjalani hemodialisis I (dengan dialyzer baru) dan hemodialisis V (dengan dialyzer reuse ke-4) di instalasi Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com ix hemodialisis RSD dr. Soebandi Jember periode September-Oktober 2012. Sampel darah tersebut akan digunakan untuk mengukur profil sel darah yang meliputi pemeriksaan nilai hemoglobin, nilai hematokrit, nilai laju endap darah, nilai hitung trombosit, nilai hitung leukosit dan nilai hitung jenis leukosit yang diperiksa di laboratorium patologi klinik ELISA RSD dr. Soebandi Jember. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, serta telah melengkapi lembar informed concent. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji paired t-test. Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan selisih nilai hemoglobin, hematokrit, laju endap darah, hitung trombosit, hitung leukosit, hitung segment neutrofil, hitung limofisit dan hitung monosit sebelum dan sesudah hemodialisis menggunakan dialyzer baru dan re-use ke-4. Nilai hitung eosinofil terdapat perbedaan yang signifikan. Adapun hasil statistik dilihat dari nilai probabilitasnya yaitu nilai hemoglobin (p=0,289); nilai hematokrit (p=0,123); nilai laju endap darah (p=0,445); nilai hitung trombosit (p=0,624); nilai hitung leukosit (p=0,918); nilai hitung eosinofil (p=0,027); nilai hitung segment neutrofil (p=0,834); nilai hitung limfosit (p=0,660); nilai hitung monosit (p=0,170). Hal ini disebabkan oleh kinerja, efisiensi dan kualitas membran dialyzer yang masih baik serta proses pencucian yang sesuai dengan standar sampai penggunaan ulang ke-4, untuk hitung eosinofil yang didapatkan hasil signifikan, dapat dijelaskan oleh karena first use syndrome pada penggunaan dialyzer baru yang dapat memicu hipereosinofilia. Sedangkan hasil uji statistik paired T-test untuk biaya hemodialisis dengan menggunakan dialyzer baru dan reuse dapat disimpulkan bahwa ada perbedan yang signifikan antara biaya yang dikeluarkan untuk melakukan hemodialisis dengan menggunakan dialyzer baru dan re-use (p=0,000). Adanya penurunan biaya hemodialisis yang signifikan ini diharapkan pasien PGK stadium 5 yang menjalani terapi hemodialisis semakin meningkat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101007;
dc.subjectGINJAL KRONIK, RSD DR. SOEBANDIen_US
dc.titlePERBEDAAN PROFIL SEL DARAH PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM 5 YANG MENJALANI HEMODIALISIS MENGGUNAKAN DIALYZER BARU DAN RE-USE DI INSTALASI HEMODIALISIS RSD DR. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record