• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata) DAN RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) TERHADAP KADAR AST DAN ALT MENCIT YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

    Thumbnail
    View/Open
    Unlock-gdlhub-gdl-rifkaagist-10705-1-rifkaag-i_1.pdf (362.8Kb)
    Date
    2014-01-20
    Author
    AGISTARINI DEWI PUTRI, RIFKA
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hati merupakan organ penting bagi tubuh, berperan melindungi tubuh dalam proses detoksifikasi obat atau senyawa racun. Salah satu obat yang dapat menyebabkan kerusakan hati adalah parasetamol. Parasetamol dosis berlebih dapat menyebabkan kerusakan hati. Sambiloto dan kunyit merupakan tanaman obat yang memiliki efek antioksidan dan mampu meningkatkan pertahanan tubuh. Zat aktif andrographolide dalam sambiloto dapat melindungi hati dan memperbaiki kerusakan hati, sedangkan adanya kandungan kurkuminoid dalam kunyit berfungsi sebagai hepatoprotektor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan efek kombinasi ekstrak etanol sambiloto dan kunyit dalam mencegah kenaikan kadar AST dan ALT mencit yang diinduksi parasetamol dosis toksik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control Group Design. Sebanyak 56 ekor mencit jantan dibagi menjadi 8 kelompok diantaranya 3 kelompok kontrol (kelompok kontrol, kontrol negatif dan kelompok kontrol positif) dan 5 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol diberi CMC Na 1%, kelompok kontrol negatif diberikan CMC Na 1% dan parasetamol dosis toksik pada hari ke-8, dan kelompok kontrol positif diberi obat pembanding Curliv dan parasetamol dosis toksik pada hari ke-8. Pada kelompok perlakuan diberi ekstrak sambiloto dan kunyit dosis 840 mg/kgBB serta perbandingan dosis ekstrak sambiloto:kunyit (1:1), (1:2), (2:1) dan diberikan parasetamol dosis toksik pada hari ke-8. Pada hari ke-10 seluruh mencit dianestesi, dan diambil darahnya untuk diukur kadar AST dan ALT-nya. Selanjutnya untuk membandingkan antara kelompok kontrol dan perlakuan digunakan uji Kruskall Wallis dilanjutkan dengan analisis menggunakan Mann-Whitney test untuk mengetahui adanya perbedaan secara signifikan diantara kelompok uji. Hasil uji Kruskall Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney test menunjukan bahwa kadar AST dan ALT antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan ekstrak sambiloto dan kunyit serta kombinasi ekstrak sambiloto dan kunyit berbeda signifikan (p<0,05). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak etanol sambiloto dan ekstrak kunyit (1:2) memiliki efek sebagai hepatoprotektor yang paling besar.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18634
    Collections
    • UT-Faculty of Pharmacy [1505]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository