TINGKAT KENAKALAN REMAJA PADA SISWA DAN SISWI SMAN 5 MADIUN
Abstract
Ketidaksesuaian dari adanya prilaku menyimpang (Juvenille Deliquency) dengan
peraturan dan norma yang ada. Hal ini disebabkan oleh adanya dua faktor yaitu faktor
internal (faktor dari dalam individu) dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari
lingkungan). Faktor internal adalah faktor yang muncul dari dalam diri individu itu
sendiri, sedangkan untuk faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan
sosial yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan linkungan masyarakat
serta peer group. Dimana dari semua ini akan muncul suatu tindak kenakalan remaja
sehingga menyebabkan terjadinya tingkat kenakalan remaja pada siswa dan siswi SMAN
5 Madiun. Dalam hal ini tingkat kenakalan remaja ini dibagi menjadi 3 yaitu tingkat
kenakalan remaja taraf ringan, taraf menengah, dan taraf berat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisa, dan mendeskripsikan
tingkat kenakalan remaja pada siswa dan siswi SMAN 5 Madiun. Penelitian ini dilakukan
pada siswa dan siswi SMAN 5 Madiun pada tanggal 12 Februari - 12 April 2006.
penelitian ini mengunakan metode total sampling yang mana datanya sudah tersedia di
ruang BP, dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria untuk diteliti diantaranya yaitu:
1. Siswa dan siswi yang melakukan kenakalan remaja taraf ringan
2. Siswa dan siswi yang melakukan kenakalan remaja taraf menengah
3. Siswa dan siswi yang melakukan kenakalan remaja taraf berat.
Dalam hal ini responden yang memenuhi syarat untuk diteliti diambil semua dengan
jumlah keseluruhan 30 responden. Dalam penelitian ini analisis datanya mengunakan
analisis deskriptif kualitatif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa dari 30 responden yang
dijadikan sebagai sampel penelitian bahwa SMAN 5 Madiun bahwa sebagian besar
responden yang melakukan kenakalan berat sebanyak 43,34 % dan untuk kenakalan
menengah sebanyak 50 % dari 30 responden. dari faktor keluarga, sebagian besar
responden untuk pola asuh yang mereka dapatkan dari orang tua mereka masing-masing
adalah pola asuh yang demokratis. Sedangkan untuk keutuhan keluarga, mereka justru yang dominan untuk melakukan prilaku menyimpang adalah anak yang lahir dari
keluarga yang utuh. Untuk ururtan anak dalam keluarga yang dominan melakukan prilaku
menyimpang adalah anak yang lahir sebagai anak yang nomor 1. untuk jenis komunikasi,
anak yang dominan dalam melakukan prilaku menyimpang adalah anak yang memiliki
komunikasi dengan orang tua dekat namun dia tertutup. Untuk kedisiplinan dalam
lingkungan sekolah, anak yang dominan melakukan prilaku menyimpang adalah anak
yang terdaftar dalam sekolah yang memiliki tingkat kedisiplinan yang cukup tinggi.
Dalam pergaulan remaja awal peer group sangat mempengaruhi mereka, anak yang
menjadi salah satu anggota peer group lebih condong untuk melakukan hal-hal yang
negatif.
Kesimpulan yang didapat dari analisis data dan pembahasan adalah tingkat
kenakalan remaja pada siswa dan siswi SMAN 5 Madiun adalah kenakalan taraf
menengah dan berat