dc.description.abstract | Minyak goreng Filma merupakan minyak kelapa sawit yang diproses
sedemikian rupa sehingga dihasilkan minyak goreng yang dibutuhkan oleh manusia
sebagai media penghantar panas dalam mengolah makanan. Pengaruh panas berlebihan
pada minyak goreng akan menyebabkan perubahan sifat fisik dan kimia karena adanya
serangan radikal bebas dan menghasilkan beberapa produk seperti asam lemak bebas,
senyawa asiri dan gliserol. Maka dari itu dilakukan peningkatan kualitas minyak goreng
bekas dengan adsorben NZA dan NCA yang mampu menjerap asam lemak bebas, kadar
air, dan radikal bebas pada minyak goreng bekas menggunakan reactor fluid fixed-bed.
Preparasi adsorben NZA dan NCA melalui proses pengasaman, kalsinasi dan oksidasi.
Karakteristik adsorben NZA dan NCA dilakukan melalui penentuan keasaman dengan
metode adsorbsi gas ammonia, kandungan kation dengan metode Spektroskopi Serapan
Atom (SSA), dan Luas Permukaan Spesifik, Rerata Jari Pori serta Volum Total Pori
dengan metode BET. Parameter yang diamati sebagai tolok ukur kualitas minyak goreng
bekas adalah kadar air, kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida dan massa jenis.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2007 sampai Agustus 2007
dilaboratorium Kimia Fisik FMIPA UNEJ. Sampel jelantah yang digunakan adalah
minyak goreng filma bekas sisa penggorengan krupuk, tempe, tahu selama 3 kali
pemakaian. Minyak goreng bekas sebanyak 40 mL dan adsorben yang sudah diaktivasi
sebanyak 20 gram dimasukkan dalam reaktor fluid fixed-bed dengan variasi temperatur
70,80 dan 90
o
C. Adsorben yang digunakan berasal dari zeolit alam jenis mordenit dari
PT.Prima Zeolita Wonosari, Yogyakarta. Lempung jenis kaolinit dari industri genteng,
Wuluan-Jember.
Karakteristik keasaman adsorben NZA dan NCA berturut-turut adalah 0,0188
mol/g dan 0,0235 mol/g. Kandungan Kation Fe untuk NZA dan NCA berturut-turut
adalah 7,625 ppm dan 2,250 ppm sedangkan kandungan kation Ca berturut-turut adalah
ix
11,57 ppm dan 4,623 ppm. Luas Permukaan Spesifik NZA dan NCA berturut-turut
adalah 16,92 m
2
/g dan 16,40 m
2
/g. Rerata jari pori NZA dan NCA berturut-turut adalah
16.85 Angstrom dan 18,37 Angstrom. Sedangkan Volum total pori NZA dan NCA
berturut-turut adalah 14,26 e-03 cc/g dan 15,07 e-03 cc/g.
Karakterisasi kadar air awal sebesar 2,85 % setelah mengalami perlakuan
dengan NZA dan NCA berturut-turut pada variasi temperatur 70,80 dan 90
C adalah 1,99
%, 0,486 %, 0,259 % dan 0,368 %, 0,172 %, 0,221 %. Karakterisasi bilangan asam lemak
bebas (FFA) awal adalah 1.901% setelah mengalami perlakuan dengan NZA dan NCA
berturut-turut pada variasi temperatur 70,80 dan 90
x
o
C adalah 1,563%, 1,013%, 1,127%
dan 1,498%, 0,723%, 1,132%. Karakterisasi bilangan peroksida awal 0,412 meq/kg
setelah mengalami perlakuan dengan NZA dan NCA berturut-turut pada variasi
temperatur 70,80 dan 90
o
C adalah 0,180 meq/kg, 0,128 meq/kg, 0,149 meq/kg dan 0,154
meq/kg, 0,093 meq/kg, 0,129 meq/kg. Karakterisasi massa jenis awal sebesar 0,954 g/mL
setelah mengalami perlakuan dengan NZA dan NCA berturut-turut pada variasi
temperatur 70,80 dan 90
o
C adalah 0,902 g/mL, 0,888 g/mL, 0,883 g/mL dan 0,901 g/mL,
0,889 g/mL, 0,881 g/mL.
Sehingga diperoleh aktivitas adsorben NCA lebih besar daripada NZA dalam
proses Refreshing minyak goreng jelantah berdasarkan tolok ukur bilangan peroksida,
kadar asam lemak bebas, kadar air dan massa jenis. Secara umum aktivitas adsorben
dipengaruhi oleh rerata jari pori, volum total pori dan keasaman yang merupakan
karakteristik dari asorben. | en_US |