EVALUASI PENYALURAN DANA PNPM MANDIRI PERDESAAN TAHUN 2009 (Studi Kasus Bidang Simpan Pinjam untuk kelompok Perempuan di Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember)
Abstract
Masalah kemiskinan sampai saat ini masih menjerat bangsa Indonesia.
Oleh karena itu pemerintah terus berusaha mengatasi masalah itu dengan
mengeluarkan Progran Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). PNPM
merupakan program yang berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri
Perdesaan berada ditingkat desa dan dikelolah oleh Badan Pemberdayaan
Masyarakat. Penulis memfokuskan pada bidang Simpan Pinjam untuk kelompok
Perempuan (SPP). Salah satu desa yang mendapatkan program ini yaitu Desa
Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah evaluasi penyaluran dana
PNPM Mandiri Perdesaan Simpan Pinjam untuk kelompok Perempuan (SPP)
Tahun 2009. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimanakah
evaluasi proses penyaluran dana PNPM Mandiri Perdesaan bidang Simpan Pinjam
untuk kelompok Perempuan tahun 2009.
Konsep yang digunakan yaitu evaluasi program. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif data kualitatif. Penelitian ini menggunakan
kriteria informan menurut Spradly dan Faisal dan menggunakan metode
purposive dengan jumlah informan 8 orang. Lokasi penelitian berada di Desa
Dukuh Dempok kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Penelitian ini
menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik
pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Data
yang dihasilkan akan dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif menurut
Milles dan Huberman. PNPM Mandiri Perdesaan Bidang Simpan Pinjam untuk kelompok
Perempuan dalam pelaksanaanya telah sesuai dengan PTO yang telah ada. Namun
dalam pelaksanaanya masih terdapat kekurangan dari program pada saat
pengimplementasian. Kemudian untuk mengarah pada tingkat efektifitas,
kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan dari PNPM bidang SPP ini,
dirasa masih kurang. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu kurangnya
partisipasi masyarakat dalam masalah swadaya sehingga membuat pelaksana
program mengalami masalah dana, selain itu adanya ketidakselektifnya TV dalam
melakukan verifikasi sehingga program masih tidak tepat sasaran, ada anggota
yang tidak mempunyai usaha sendiri tetapi tetap lolos dalam verifikasi.
Dari fenomena yang telah ditemukan di lapangan ini, penulis memberikan
saran agar pelaksana program menginformasikan adanya swadaya masyarakat
karena itu bisa membantu memperlancar kegiatan pada waktu perencanaan dan
pelaksanaan program, untuk TV harus lebih selektif dalam melakukan verifikasi
agar program tepat sasaran.