PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR PADA SISWA KELAS VIIIE SEMESTER II SMPN 1 SILIRAGUNG TAHUN AJARAN 2008/2009
Abstract
RINGKASAN
Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Pada Sub Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar
Pada Siswa Kelas VIIIE Semester II SMPN 1 Siliragung Tahun Ajaran
2008/2009;Nanang Dwi Hariyanto; 040210101127; 2010; 53 halaman; Program
Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember
Pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan yang memperkenankan
siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok dalam mengkonstruksi
(membentuk) pembelajarannya, dan mengkulminasikannya dalam produk nyata.
Siswa diberikan tugas yang kompleks, lengkap, tetapi realistik/autentik dan kemudian
diberikan bantuan secukupnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas mereka
(bukan diajar sedikit demi sedikit komponen-komponen suatu tugas kompleks yang
pada suatu hari diharapkan akan terwujud menjadi suatu kemampuan untuk
menyelesaikan tugas kompleks tersebut). Prinsip ini digunakan untuk menunjang
pemberian tugas kompleks di kelas seperti proyek, simulasi, penyelidikan
masyarakat, menulis untuk disajikan kepada forum pendengar yang sesungguhnya,
dan tugas-tugas autentik lainnya. Istilah situated learning digunakan untuk
menggambarkan pembelajaran yang terjadi di dalam kehidupan nyata, tugas-tugas
otentik/asli atau yang sebenarnya
Pengambilan data dimulai pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2009 di SMPN 1
Siliragung Banyuwangi dengan subyek penelitian siswa kelas VIII E tahun ajaran
2008/2009. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode
wawancara, metode tes.
Fase-fase Pembelajaran berbasis Proyek dapat terlaksana dengan baik. Selama
pembelajaran berlangsung siswa berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar,
seperti bertanya dalam diskusi, menjawab pertanyaan guru, menjawab pertanyaan
siswa lain selama diskusi, dan bekerja kelompok. Pada waktu investigasi terhadap
proyek, siswa sangat antusias dan bersemangat dalam pembelajaran ini . Siswa saling bahu-membahu dan berkolaborasi dalam bertukar pikiran. Mereka saling memotivasi
sesama temannya untuk selalu berpatisipasi dalam proyek ini.
Pada dasarnya penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek mendapat respon
positif dari siswa. Hal ini ditunjukkan dengan sikap siswa yang sangat antusias dalam
mengikuti pembelajaran (dapat diketahui dari aktivitas siswa selama pembelajaran).
Persentase aktivitas siswa cenderung meningkat dari pembelajaran pertama ke
pembelajaran yang kedua. Aktivitas tentang cara siswa mengikuti pembelajaran pada
pembelajaran I 89,58% dan pada pembelajaran II 89,58%. Pada aktivitas
Kedisiplinan, pada pembelajaran I 93,06% dan pada pembelajaran II 88,89% Pada
aktivitas bekerja kelompok merupakan aktifitas yang paling dominan pada
pembelajaran pertama yaitu 85,42% sedangkan pada pembelajaran II 89,58%. Pada
aktivitas keseriusan lebih dominan dari pada aktivitas yang lain pada pembelajaran II
yaitu 90,28%, sedangkan pada pembalajaran I 86,11%.
Tes dilaksanakan setelah pembelajaran II dan pembelajaran IV. Berdasarkan
hasil analisis tes akhir (postest) diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal pada post
tes 1 sebesar 75,11% (36 dari 13 siswa memperoleh skor 75
≥
dari skor maksimal
100) dan post tes kedua diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 94,44%
Program studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.