Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Aminatin
dc.date.accessioned2014-01-20T05:57:52Z
dc.date.available2014-01-20T05:57:52Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM061810401129
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18310
dc.description.abstractPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes spp (Sianipar, 2010). Penyakit DBD merupakan masalah kesehatan di Indonesia dengan jumlah kasus dan jumlah kematian yang terus meningkat. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan, salah satunya dengan menggunakan macam atraktan dan modifikasi ovitrap. Alat tersebut berfungsi untuk mempengaruhi jumlah telur nyamuk yang terperangkap di dalamnya. Ovitrap yang digunakan dalam penelitian ini memiliki dua model yaitu ovitrap standar dan ovitrap modifikasi. Pada ovitrap standar hanya terdapat kertas saring yang berukuran sempit sebagai tempat peletakan telur nyamuk dan terdapat atraktan di dalamnya, sedangkan pada ovitrap modifikasi terdapat atraktan, kertas saring berukuran lebih luas, dan kawat serangga sebagai perangkap nyamuk dewasa. Pada penelitian ini terdapat empat faktor perlakuan yaitu letak ovitrap, modifikasi ovitrap, macam atraktan, dan periode pengambilan telur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Data penelitian dianalisis menggunakan Compare mean one way anova dengan bantuan software SPSS versi 16. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap jumlah telur nyamuk yang terperangkap. Jika pengaruh tersebut signifikan maka diuji lanjut menggunakan LSD 5%. Peletakan ovitrap berada di dalam dan di luar rumah. Model ovitrap terdiri dari ovitrap standar dan ovitrap modifikasi. Macam atraktan terdiri dari kontrol, rendaman tangkai jerami padi, dan rendaman daun jerami padi, sedangkan periode pengambilan telur terdiri dari periode l, ll, dan lll. Jumlah telur nyamuk yang tertangkap dihitung dan diidentifikasi untuk mengetahui spesiesnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah telur nyamuk yang terperangkap berdasarkan letak ovitrap di luar rumah adalah 9,80 ± 11,54 dan di dalam rumah adalah 14,52 ± 16,41. Letak kedua ovitrap tersebut mempunyai nilai signifikansi 0,18 (P > 0,05). Rata-rata jumlah telur nyamuk yang terperangkap berdasarkan jenis ovitrap standar adalah 10,54 ± 16,08 dan ovitrap modifikasi adalah 13,78 ± 12,32. Jenis kedua ovitrap tersebut mempunyai nilai signifikansi 0,19 (P > 0,05). Rata-rata jumlah telur nyamuk yang terperangkap berdasarkan kontrol adalah 9,08 ± 12,01; atraktan daun jerami padi adalah 13,61 ± 15,25; dan atraktan tangkai jerami padi adalah 13,78 ± 15,32. Atraktan yang digunakan tersebut mempunyai nilai signifikansi 0,29 (P > 0,05). Rata-rata jumlah telur nyamuk yang terperangkap berdasarkan periode l adalah 9,94 ± 13,81; periode ll adalah 6,53 ± 8,76; dan periode lll adalah 20,00 ± 16,05. Nilai signifikansi berdasarkan periode pengambilan telur adalah 0,001 (P < 0,05). Berdasarkan nilai signifikansi semua perlakuan, letak ovitrap, modifikasi ovitrap, dan macam atraktan berpengaruh tidak signifikan terhadap rata-rata jumlah tangkapan telur nyamuk, sedangkan periode pengambilan telur berpengaruh signifikan terhadap rata-rata jumlah tangkapan telur nyamuk. Efektivitas relatif pengumpulan telur dengan perlakuan letak ovitrap yaitu dalam rumah lebih efektif (0,59%) daripada di luar rumah, ovitrap modifikasi lebih efektif (0,56%) daripada ovitrap standar, dan tangkai jerami padi lebih efektif (0,50%) daripada daun jerami padi. Adapun periode pengambilan telur nyamuk antara l – lll (0,75%) atau ll – lll (0,66%) lebih efektif daripada perlakuan-perlakuan lainya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061810401129;
dc.subjectAedes sppen_US
dc.titleEFEKTIVITAS PENGUMPULAN TELUR NYAMUK Aedes spp. DENGAN MENGGUNAKAN ATRAKTAN RENDAMAN JERAMI DAN MODIFIKASI OVITRAPen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record