dc.description.abstract | Berbicara merupakan beromong, bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran,
melisankan sesuatu yang dimaksudkan serta berbicara juga dapat diartikan sebagai
pengungkapan pikiran, gagasan atau ide yang ada dalam pikiran masing-masing
individu. Berbicara sangat penting dilakukan agar siswa dapat mengungkapkan
gagasan atau ide mereka melalui bahasa lisan yakni dengan berbicara. Keterampilan
berbicara penting diajarkan untuk siswa kelas IV karena dengan keterampilan itu
seorang siswa akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca,
menulis, dan menyimak. Kemampuan berpikir tersebut akan terlatih ketika mereka
mengorganisasikan, mengonsepkan, dan menyederhanakan pikiran, perasaan, dan ide
kepada orang lain secara lisan. Dengan kata lain, dalam kehidupan sehari-hari siswa
selalu melakukan dan dihadapkan pada kegiatan berbicara.
Berdasarkan hasil observasi di kelas pembelajaran berbicara di sekolah
khususnya di kelas IV SDN Kebonsari 05 Jember belum dapat dikatakan maksimal,
sehingga keterampilan siswa dalam berbicara pun masih rendah. Hal ini dapat
diketahui berdasarkan hasil observasi awal di kelas dan wawancara dengan guru kelas
bahwa keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN Kebonsari 05 Jember sangat
rendah. Hal tersebut tampak pada saat pemberian tugas berdiskusi. Yang seharusnya
pada jenjang kelas tinggi khususnya kelas IV itu siswa sudah dapat menyampaikan
gagasan menurut pemikiran mereka namun, yang terlihat masih banyak siswa yang
merasa malu dan tidak dapat mengungkapkan gagasannya. Berdasarkan data yang ada
juga menunjukkan bahwa pada hasil tes hanya sebagian kecil siswa sedangkan sisanya 54% atau sebanyak 33 siswa mendapat nilai di bawah 60.
Ketidakmampuan anak berbicara di depan kelas pada saat pembelajaran dapat diatasi
dengan penerapan metode dialog.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu, 1
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kebonsari 05 Jember pada semester
genap. Subjek penelitian yang diambil yaitu seluruh siswa kelas IV SD Negeri
Kebonsari 05 Jember tahun ajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi,
teknik wawancara, teknik dokumentasi dan teknik tes.
Dalam pembelajaran dengan menerapkan metode dialog terlihat adanya suatu
peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil pada
siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 1 terlihat bahwa hasil dari keterampilan berbicara
siswa mencapai 54,3% yaitu berada dalam kategori cukup. Pada siklus II hasil belajar
keterampilan berbicara siswa mencapai 82,6% yaitu pada kategori baik dan sudah
mencapai ketuntasan hasil belajar.
Proses penerapan metode dialog yang dapat meningkatkan keterampilan
berbicara siswa kelas IV SDN Kebonsari 05 Jember adalah dengan pengadaan lomba,
pemberian hadiah atau reward bagi kelompok yang memperoleh nilai tertinggi serta
pelatihan atau bimbingan pada siklus II. Dengan lomba, pemberian hadiah atau
reward dapat meningkatkan keberanian dan pelafalan siswa dalam berbicara yang
9
tidak mengalami ketuntasan pada siklus I sehingga hasil belajar keterampilan
berbicara siswa meningkat dan juga terjalin interaksi baik itu antara siswa dengan
siswa maupun antara guru dengan siswa. Dan Hasil belajar keterampilan berbicara
siswa kelas IV SDN Kebonsari 05 Jember setelah penerapan metode dialog
mengalami peningkatan. Pada pra siklus, dari 46 siswa hanya 13 siswa yang
mencapai nilai sesuai standar pengukuran nilai yang diharapkan yaitu 65. Nilai ratarata
yang diperoleh pada pra siklus sebesar 53,10 atau berada pada kategori kurang.
Setelah dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata keterampilan berbicara meningkat
yaitu menjadi 62,71. Hasil siklus I ternyata belum memenuhi target pencapaian nilai
hasil belajar, oleh karena itu dilakukan tindakan siklus II. Nilai rata-rata siklus II
sebesar 81,73, artinya ada peningkatan dari hasil siklus I.
Untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa hendaknya diterapkan
metode dialog serta pengadaan lomba dan pemberian reward atau hadiah bagi siswa
yang mendapatkan nilai tertinggi serta pelaksanaan bimbingan dan pelatihan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga minat serta keberanian siswa untuk
mengungkapkan pesan, gagasan, dan ide siswa menjadi lebih tinggi atau meningkat. | en_US |