EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE MULTISTEP LINEAR IMPLISIT ORDER LIMA (MML) UNTUK MENYELESAIKAN MODEL PERSAMAAN PENYEBARAN BAKTERI LEPTOSPIRA
Abstract
RINGKASAN
Efektifitas Metode Multistep Linear (MML) Implisit Order Lima Untuk Menyelesaikan
Model Persamaan Penyebaran Bakteri Leptospira; Nawal Ika Susanti,
060210191139; 2010: 88 halaman; Program Studi Pendidikan Matematika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
Model matematika persamaan penyebaran bakteri Leptospira merupakan
sistem Persamaan Diferensial Biasa order satu non linier yang dikembangkan
oleh Kermack dan Mckendrick (2007:22-26). Peneliti menggunakan Metode
Multistep Linear implisit order lima untuk menyelesaikan sistem persamaan
diferensial order satu non linier persamaan penyebaran bakteri Leptospira. Penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh penurunan rumus Metode Multistep
Linear order lima, uji konvergensi, pola algoritma dan format programing dalam
bahasa MATLAB serta sejauh mana tingkat efektifitas Metode Multistep Linear
implisit order lima untuk menyelesaikan model persamaan penyebaran bakteri
Leptospira dibandingkan metode Runge-Kutta order empat.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh penurunan rumus Metode Multistep
Linear Implisit order lima yaitu Metode Adam Bashforth order lima sebagai
prediktor dan Metode Adam Moulton order lima sebagai korektor . Hasil
uji konvergensi secara teoritis untuk metode tersebut menunjukkan hasil yang
konvergen. Pola algoritma Metode Multistep Linier Implisit order lima disusun
dan digunakan untuk membuat format programing. Format programing
yang disusun dalam bahasa MATLAB kemudian dieksekusi menggunakan data
sekunder dari International Journal of Biological, Biomedical and Medical Science
2 dengan judul ” A Simple Determistic Model For The Spread of Leptospirosis in
Thailand ” untuk menganalisa model persamaan penyebaran bakteri Leptospira.
Penggunaan bahasa MATLAB dalam penelitian ini karena program MATLAB
mempunyai fasilitas yang dapat memudahkan peneliti untuk mengembangkan
bahasa pemrograman. Hasil visualisasi grafik penerapan Metode Multistep
vii
Linear implisit order lima tersebut menghasilkan grafik yang konvergen. Begitu
pula penerapan metode Runge-Kutta order empat untuk menyelesaikan
model persamaan penyebaran bakteri Leptospira juga menghasilkan grafik yang
konvergen.
Selanjutnya, untuk mengetahui keefektifitasan kedua metode tersebut yaitu
Metode Multitep Linier implisit order Lima dan metode Runge-Kutta order
empat maka dapat dilihat dari banyaknya jumlah iterasi yang dilakukan kedua
metode tersebut untuk konvergen pada batas toleransi yang telah ditentukan,
dalam penelitian ini batas toleransi yang ditentukan adalah toleransi 10
dan
toleransi 10
. Selain dapat dilihat dari jumlah iterasi juga dapat dilihat dari
jumlah waktu dalam menit yang digunakan kedua metode tersebut untuk konvergen
serta banyaknya operasi yang dilakukan kedua metode tersebut untuk
¡4
konvergen.
Sehingga dalam penelitian ini, dapat diketahui tingkat efektifitas kedua
metode yaitu Metode Multistep Linier implisit order lima dan Metode RungeKutta
order empat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa dalam menyelesaikan
model persamaan penyebaran bakteri Leptospira dengan menggunakan
Metode Multistep Linier implisit order lima lebih efektif daripada menggunakan
Metode Runge-Kutta order empat. Hal ini dimungkinkan karena Metode
Multistep Linier implisit order lima yang merupakan metode multi langkah
mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada Metode Runge-Kutta
order empat yang merupakan metode satu langkah.